Sukses

Studi CDC di AS Soroti Tingginya Risiko Penularan COVID-19 di Restoran

Sebuah studi yang dilakukan CDC di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa risiko penularan COVID-19 di restoran lebih tinggi

Liputan6.com, Jakarta Institusi kesehatan di Amerika Serikat, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dalam menyoroti tingginya risiko penularan COVID-19 di restoran atau tempat-tempat makan.

Dalam studi yang dilakukan oleh CDC, tingginya risiko penularan COVID-19 di restoran karena orang-orang tidak bisa terus menerus mengenakan masker atau menjaga jarak saat makan dan minum.

Dilaporkan Live Science, dikutip Minggu (13/9/2020), CDC bahkan menyebut risiko penularan di tempat restoran lebih tinggi daripada naik transportasi umum atau potong rambut di salon.

Untuk studi itu, peneliti dari CDC menganalisa informasi dari 314 yang menjalani tes COVID-19 di Amerika Serikat. Semua peserta mengalami gejala penyakit tersebut. Sekitar setengah dari mereka dinyatakan terkonfirmasi COVID-19 sementara sisanya negatif.

Para peserta diwawancara tentang aktivitas mereka selama 14 hari sebelum gejala mereka, termasuk pergi ke toko, gym, kantor, salon, bar atau kedai kopi, pergi ke kegiatan keagamaan, menggunakan transportasi umum, atau makan di restoran.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penggunaan Masker Sulit Diterapkan

Pada peserta yang dites positif COVID-19, mereka melaporkan dua kali lebih besar kemungkinannya untuk makan di restoran selama 14 hari sebelum jatuh sakit daripada mereka yang dites negatif.

Saat mereka mengecualikan orang-orang yang diketahui memiliki kontak dengan pasien positif COVID-19, mereka menemukan bahwa peserta yang dites positif hampir tiga kali lebih mungkin melaporkan aktivitas makan di restoran dan hampir empat kali lebih besar kemungkinan pergi ke bar atau kedai kopi.

"Paparan dan aktivitas di mana penggunaan masker dan jarak sosial sulit dipertahankan, termasuk pergi ke lokasi yang menawarkan makan dan minum di tempat, mungkin menjadi faktor risiko penting untuk infeksi SARS-CoV-2," kata para penulis studi.

Namun, mereka menegaskan studi ini memiliki kelemahan. Salah satunya adalah karena tidak adanya perbandingan antara makan di dalam ruangan atau di luar ruangan.

 

 

3 dari 4 halaman

Panduan untuk Makan di Restoran

Dalam laman resminya, CDC tidak melarang orang-orang untuk makan di restoran. Namun, mereka meminta agar pelaksanaan protokol kesehatan diterapkan dengan baik.

CDC meminta agar pengunjung memeriksa terlebih dahulu apakah pengelola restoran menerapkan protokol keamanan dari COVID-19. Selain itu, pastikan apakah semua staf mengenakan masker.

Sementara saat di restoran, pengunjung harus mengenakan masker ketika dekat dengan orang lain dalam jarak kurang dari sekitar 2 meter atau saat berada dalam ruangan.

Selain itu, saat tidak makan, gunakan masker dan jaga jarak sosial dengan orang lain ketika Anda makan, khususnya dengan mereka yang tidak tinggal satu atap bersama Anda.

Pertahankan juga jaga jarak sosial ketika Anda berada di pintu masuk, lorong, atau ruang tunggu.

Apabila memungkinkan, pilih makanan dan minuman berkonsep prasmanan sehingga membatasi penggunaan peralatan makan, tombol, atau layar sentuh bersama-sama.

CDC juga meminta orang-orang untuk mencuci tangan selama 20 detik sebelum masuk dan keluar restoran. Jika tidak ada sabun atau air, gunakan pembersih tangan. Sebelum menggunakan toilet, pastikan tersedia ada cukup sabun atau hand sanitizer.

4 dari 4 halaman

Infografis DISIPLIN Protokol Kesehatan Harga Mati

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.