Sukses

Batuk dan Berdiri Bikin Sperma yang Sudah Masuk Bakal Keluar Lagi?

Sperma yang masuk ke vagina dapat bertahan hidup dalam sistem reproduksi seseorang hingga lima hari setelah masuk.

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria bisa melepaskan rata-rata 39 juta sel sperma dari tubuhnya ketika berejakulasi. Beberapa sperma akan membuahi sel telur, sebagian lagi mati. Namun apabila wanita berdiri tegak dan batuk, sperma ternyata sulit sampai ke tuba falopi.

Kimberly Langdon MD, seorang OB / GYN di Medzino, seorang dokter online dan apoteker mengatakan sperma yang masuk ke vagina dapat bertahan hidup dalam sistem reproduksi seseorang hingga lima hari setelah masuk. Segera setelah masuk, air mani membentuk gel pelindung di sekitar sperma untuk melindunginya dari keasaman vagina.

Dalam waktu 30 menit, kata Langdon, gel tersebut mencair saat sperma keluar dari saluran vagina dan memasuki serviks. Pencairan ini memungkinkan sperma bergerak lebih bebas melalui lendir serviks, naik melalui rahim, dan akhirnya ke saluran tuba.

Sperma tercepat dapat mencapai saluran tuba dalam beberapa menit setelah ejakulasi. Namun, kehamilan hanya dapat terjadi jika sel telur melewati tuba falopi dalam lima hari setelah kedatangan sperma.

"Namun, sebagian besar sperma tidak akan pernah mencapai saluran tuba. Sebaliknya, mereka akan dikeluarkan dari vagina begitu seseorang melakukan tindakan fisik seperti berdiri tegak, menggunakan kamar mandi, atau batuk," kata Langdon.

 

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bagaimana jika sperma menempel di kulit atau permukaan?

"Meskipun ini tergantung pada status kesehatan dan usia pria tersebut, sebagian besar sperma akan mati dalam waktu 15 hingga 30 menit pada kulit atau permukaan," kata Langdon.

Terlepas dari permukaannya, sperma dianggap mati, dan tidak dapat menyebabkan kehamilan, setelah air mani - cairan ejakulasi yang menahan sperma - telah mengering. Misalnya, sperma di atas sprei yang kering dan dingin bisa mati lebih cepat ketimbang sperma di permukaan yang lebih hangat seperti kulit manusia.

"Meskipun sperma dapat bertahan hidup di kulit atau di luar tubuh untuk waktu yang singkat ini, kemungkinan sperma membuahi sel telur dan menyebabkan kehamilan sangat rendah," kata Langdon.

Untuk menyebabkan kehamilan, Langdon mengatakan, seseorang harus menyentuh sperma dan kemudian vaginanya sebelum mengering, atau sperma harus menetes ke dalam vagina.

Ejakulasi di Bak Mandi, Hamilkah?

Michael A. Witt, MD, seorang ahli urologi dan spesialis kesuburan pria di Reproductive Biology Associates menjelaskan hamil dari sperma yang lepas di bak mandi air panas atau mandi air hangat adalah hal yang mustahil. Karena begitu sperma tersebar di air, ia tidak lagi dilindungi air mani, dan cepat mati.

"Selain kesehatan dan usia, suhu dan kelembaban juga menentukan umur sperma yang diejakulasi," kata Witt seperti dilansir Insider.

Witt mengatakan sperma hanya bisa bertahan di bak mandi air panas dalam hitungan detik. Karena air yang sangat beruap dan bahan kimia yang membentuk jacuzzi beracun bagi sperma.

Namun, apabila pasangan melakukan seks penetrasi saat berada di bak mandi air panas atau mandi air hangat, kehamilan mungkin saja terjadi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.