Sukses

Kabar Baik untuk Indonesia Usai BPOM Tinjau Uji Klinik Vaksin COVID-19 di Uni Emirat Arab

BPOM meninjau uji klinik vaksin COVID-19 di Uni Emirat Arab.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito meninjau uji klinik vaksin COVID-19 ke Uni Emirat Arab (UEA) pada 24-26 Agustus 2020. Upaya ini menindaklanjuti kunjungan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang berkunjung ke Tiongkok dan UEA pada 19-21 Agustus 2020.

Melalui kunjungan tersebut, Indonesia berhasil mendapatkan komitmen UEA untuk menyediakan 10 juta vaksin COVID-19. Hal ini bentuk kerjasama pengembangan vaksin COVID-19 antara perusahaan G-42, UEA dengan Sinopharm, Tiongkok, dan Kimia Farma.

“Kunjungan kami (BPOM) bertujuan khusus untuk memberikan dukungan langkah-langkah regulatori dalam rangka mengakselerasi akses vaksin COVID-19 dan mendapatkan informasi data terkait pelaksanaan uji klinik yang saat ini tengah dalam proses fase 3 di UEA,” jelas Penny dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com, Rabu (2/9/2020).

Penny pun mendapatkan gambaran yang jelas terhadap proses pengembangan vaksin COVID-19 yang dibuat oleh Sinopharm dan dilakukan uji klinik fase 3 di UEA.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

22.000 Peserta dari 119 Kebangsaan

Dalam kunjungan ke UEA, Penny melakukan serangkaian pertemuan dengan Assistant Undersecretary of Health Policy and Licensing of UAE Ministry of Health (Kementerian Kesehatan UEA) Dr Amin Hussain Al Amiri, Acting Undersecretary of Abu Dhabi Department of Health (DoH) Dr Jamal Alkaabi.

Kemudian bertemu CEO Group-42 (G-42) Peng Xiao, Sinopharm serta mengunjungi Vaccine Testing Centre yang berlokasi di Abu Dhabi National Exhibition Centre.

Pelaksanaan uji klinik vaksin COVID-19 tahap ketiga di UEA ditargetkan 22.000 peserta uji klinik dari 119 kebangsaan. Hal ini melibatkan lebih dari 100 dokter dan tenaga farmasi, 1.000 perawat, dan petugas laboratorium yang dilakukan di pusat uji klinik.

3 dari 3 halaman

Pastikan Uji Klinik Berjalan Baik

G-42 memandang keragaman populasi (peserta uji klinik) ini akan memberikan hasil uji klinik yang valid. Keikutsertaan pimpinan tertinggi UEA di awal uji klinik kandidat vaksin COVID-19 dapat mendorong masyarakat untuk secara sukarela menjadi peserta uji klinik.

Sampai saat ini, dari target 22.000 peserta uji klinik, sudah direkrut 15.000 subjek.

“Kami meninjau langsung pelaksanaan uji klinik vaksin COVID-19 di Vaccine Testing Centre. Hal ini dilakukan untuk memastikan uji klinik tersebut dijalankan dengan baik dan sesuai ketentuan," jelas Penny.

"Tentunya, untuk mendukung data keamanan dan khasiat vaksin tersebut."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.