Sukses

Kemenkes: Pelayanan Imunisasi di Masa Pandemi Harus Berikan Rasa Aman Ibu dan Balita

Kemenkes mengatakan bahwa di daerah dengan tingkat risiko penularan COVID-19 yang rendah, imunisasi bisa dilakukan seperti sedia kala

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan bahwa program imunisasi di tengah pandemi COVID-19 yang belum berakhir di Indonesia harus menjamin rasa aman baik bagi ibu dan buah hatinya.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto mengatakan, setiap wilayah di Indonesia memiliki tingkat risiko penularan COVID-19 yang berbeda-beda.

"Untuk daerah-daerah yang risikonya rendah atau mungkin tidak ada risiko tentunya (imunisasi) akan berjalan seperti sedia kala," kata Yuri dalam dialog dari Graha BNPB, Jakarta pada Senin kemarin.

Namun untuk daerah-daerah dengan risiko penularan COVID-19 sedang atau tinggi, pengawasan terhadap pelaksanaan imunisasi "harus memberikan rasa aman untuk ibu, orangtuanya, dan untuk balita."

"Jadi bukan kemudian aman menurut supply kita, tetapi harus betul-betul memiliki rasa aman yang dimunculkan dari keluarga itu," kata mantan juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 itu menambahkan.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemberian Dilakukan dengan Aman

Yuri meyakini bahwa keinginan masyarakat untuk melakukan imunisasi pada putra putrinya cukup tinggi di Indonesia.

Data dari survei cepat UNICEF dan Kemenkes beberapa waktu lalu juga menyatakan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki keinginan untuk memberikan imunisasi bagi anaknya meski di masa pandemi.

"Kami mengetahui bahwa banyak dari responden yang sebenarnya mereka paham mengenai manfaat imunisasi dan dari mereka yang paham, dari hasil temuan itu, sekitar 60 persen mereka tetap ingin mengimunisasi anaknya walaupun pada masa pandemi ini," kata Dr. Kenny Peetosutan, spesialis imunisasi UNICEF.

Kenny mengatakan yang patut digarisbawahi dalam pelaksanaan imunisasi ssaat ini adalah bagaimana pemberiannya dilakukan secara aman, membatasi jumlah pasien yang datang, protokol kesehatan seperti jaga jarak, mencuci tangan, menggunakan masker, serta dilakukannya janji temu.

"Sebuah keniscayaan bahwa kita memang harus berubah harus beradaptasi dengan kebiasaan baru. Kita tidak mempedebatkan apakah imunisasi itu penting atau tidak, semua sudah sepakat, sudah memahami betul bahwa imunisasi itu penting," kata Yuri. "Hanya sekarang bagaimana mengatur operasionalnya dihadapkan dengan kondisi COVID-19 ini, tentunya protokol kesehatan harus tetap dipenuhi."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.