Sukses

Muncul 3 Klaster COVID-19 Baru di Jabar, Gubernur Imbau Pelaku Industri Waspada 28 Agustus 2020

Gubernur Ridwan Kamil mengakui adanya tiga klaster paparan COVID-19 baru di Jawa Barat.

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Ridwan Kamil mengakui adanya tiga klaster paparan COVID-19 baru di Jawa Barat. Dua diantara tiga klaster tersebut adalah di perusahaan elektronik LG dan perusahaan otomotif Suzuki di Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Menurut Ridwan klaster COVID-19 di perusahaan elektronik LG tercatat 242 pegawai terkonfirmasi positif. Ridwan Kamil menjelaskan asal daerah para pegawai yang positif terpapar itu yakni dari Kabupaten Bekasi, Jakarta, dan dari Kabupaten Karawang.

"Nah sudah dilakukan isolasi-isolasi mandiri, salah satunya di President University. Jadi kita punya zona isolasi mandiri tidak di rumah dan tidak di rumah sakit. Itu di sana. Kemudian ditemukan klaster di pabrik Suzuki. Pabrik Suzuki ini ada 71 yang dikonfirmasi positif," ujar Ridwan Kamil dalam keterangan resminya, Kamis, 27 Agustus 2020.

Ridwan Kamil mengatakan seharusnya semua industri telah mengikuti dan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sehingga dapat menjaga dan memaksa pegawainya untuk patuh terhadap aturan tersebut.

 

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Imbau Pelaku Industri Berhati-Hati

Gubernur Jabar itu menuturkan, jika terjadi klaster penyebaran baru COVID-19, berarti terdapat perilaku yang tidak mematuhi protokol kesehatan. Ia mencontohkan seperti tidak memakai masker, tidak menjaga jarak atau mencuci tangan.

"Atau ada orang OTG (orang tanpa gejala) yang tidak teridentifikasi melakukan kegiatan. Ini yang kita sedang khawatirkan. Tolong waspada kepada seluruh industri di seluruh Indonesia utamanya Jabar," ungkap Ridwan Kamil.

Adanya klaster baru ini, menunjukkan industri tidak kebal. Ridwan Kamil meminta kehati-hatian terhadap pelaku industri dalam menjalankan operasionalnya untuk pemulihan ekonomi, namun harus ditutup lagi karena COVID-19. (Arie Nugraha)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.