Sukses

Rayuan Teman Sebaya dan Harga Rokok Berpengaruh Pada Prevalensi Perokok Anak

Perilaku teman sebaya dan faktor harga berpengaruh pada prevalensi merokok pada anak.

Liputan6.com, Jakarta Teguh Dartanto, Ph.D. dari Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS-UI) menyebut bahwa perilaku teman sebaya dan faktor harga berpengaruh pada prevalensi merokok pada anak.

Dalam penelitiannya yang berjudul “Tingkat Prevalensi Peningkatan Merokok pada Kategori Anak di Indonesia: Efek Harga dan Efek Teman Sebaya” ia dan peneliti lainnya mendapatkan beberapa temuan utama. Salah satunya, secara umum faktor sebaya dan efek harga secara statistik berpengaruh terhadap peluang seorang anak merokok.

“Ini yang perlu menjadi konsern bahwa efek teman sebaya juga berbeda-beda tergantung pada usia dan kondisinya,” ujar Teguh dalam webminar PKJS-UI, Kamis (27/8/2020).

Estimasi poin dari pengaruh positif teman sebaya merokok terhadap peluang seorang anak menjadi perokok berada pada rentang 0.1-49 persen dari tiap 1 persen proporsi sebaya yang merokok. Antar kelompok usia, efek teman sebaya cenderung lebih besar untuk usia remaja.

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Efek Harga

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang menunjukkan prevalensi perokok usia 10-18 tahun meningkat dari 7.2 persen pada 2013 menjadi 9.1 persen pada 2018.

“Kalau konversi angka dengan populasi ini jumlahnya bisa jutaan.”

Jika dilihat dari efek harga, ditemukan bahwa harga berpengaruh negatif dan signifikan secara statistik Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan negatif tapi sangat kecil pada data Indonesia Family Life Survey (IFLS). Data-data tersebut menunjukkan, semakin mahal harga rokok semakin kecil peluang anak merokok.

“Intinya, ada hal yang dominan di sini bahwa harga itu berpengaruh signifikan. Artinya semakin mahal harga rokok maka semakin kecil anak akan merokok.”

“Pengaruh menurut umur, efek teman sebaya lebih dominan dibanding efek harga untuk anak usia dini (SD dan SMP). Sebaliknya, efek harga lebih dominan daripada efek teman sebaya untuk remaja (SMA).”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.