Sukses

Kemenkes Imbau Ibu Menyusui Perhatikan Protokol Kesehatan COVID-19

Beberapa hal yang harus diperhatikan ibu menyusui selama masa pandemi COVID-19

Liputan6.com, Jakarta - Di masa pandemi COVID-19, Kementerian Kesehatan mengimbau para ibu menyusui memerhatikan protokol kesehatan. Dalam hal ini, ibu menjaga kebersihan diri sebelum menyusui.

"Kami sudah mengeluarkan panduan terkait menyusui di masa COVID-19. Bagi ibu menyusui, tetap memerhatikan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker saat menyusui," terang Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Dhian Probhoyekti saat sesi webinar Pekan Menyusui, ditulis Selasa (25/8/2020).

"Cuci tangan atau membersihkan diri juga sebelum menyusui."

Panduan Protokol Petunjuk Praktis Layanan Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir Selama Pandemi COVID-19 sudah diterbitkan pada 5 April 2020. Tercantum panduan untuk ibu menyusui, sebagai berikut:

Untuk ibu yang ingin tetap menyusui, tindakan pencegahan harus diambil untuk membatasi penyebaran virus ke bayi:

a. Mencuci tangan sebelum menyentuh bayi dan payudara

b. Mengenakan masker selama menyusui

c. Membersihkan pompa ASI segera setelah penggunaan

d. Pertimbangkan untuk meminta bantuan seseorang dengan kondisi yang sehat untuk memberikan ASI

e. Ibu harus didorong untuk memerah ASI (manual atau elektrik), sehingga bayi dapat menerima manfaat ASI dan untuk menjaga persediaan ASI agar proses menyusui dapat berlanjut setelah ibu dan bayi disatukan

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Edukasi dan Konseling Menyusui

Dhian melanjutkan, konseling menyusui juga bisa dilakukan ibu. Konseling memanfaatkan media sosial atau bisa datang fasilitas kesehatan dengan janjian terlebih dahulu.

"Tentang konseling menyusui, ada yang dilakukan dengan cara menggunakan media sosial. Kalau di daerah-daerah bisa temu janji dulu untuk menyampaikan hal-hal terkait kesulitan selama menyusui," lanjutnya.

"Kami juga meningkatkan kapasitas konselor menyusui. Ada juga beberapa organisasi terkait yang mendukung menyusui. Mereka mengadakan pelatihan-pelatihan peningkatan kapasitas bagi konselor."

Ketua Satuan Tugas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Elizabeth Yohmi menambahkan, konseling menyusui di fasilitas kesehatan bisa dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Namun, pemberian edukasi menyusui lebih banyak memanfaatkan media sosial.

"Kalaupun konseling di faskes, bisa tetap datang tapi dianjurkan untuk memakai alat pelindung diri, seperti face shield. Kadang-kadang ada juga yang kami sampaikan lewat media sosial. Jadi, kami lebih kreatif menggunakan semua media sosial yang ada," tambahnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.