Sukses

Merdeka dari TBC, Yuk Terapkan 6 Gaya Hidup Sehat Ini Sehari-hari!

Penyakit TBC sama seperti COVID-19, tidak boleh dianggap remeh. TBC menular melalui percikan dahak saat pasien TBC batuk, bersin, dan bicara keluar ke udara dan terhirup oleh orang lain.

Liputan6.com, Jakarta Pandemi COVID-19 bukan satu-satunya ancaman masyarakat Indonesia saat ini. Salah satu penyakit menular yang perlu diwaspadai karena menyerang saluran pernafasan dan paru-paru, sama seperti COVID-19 adalah Tuberkulosis atau TBC. Tercatat, sekitar 845.000 penduduk Indonesia yang jatuh sakit karena TBC pada tahun 2019. Jumlah yang besar ini membuat Indonesia menjadi negara nomor ketiga tertinggi di dunia dengan kasus TBC. 

Penyakit TBC sama seperti COVID-19, tidak boleh dianggap remeh. TBC menular melalui percikan dahak saat pasien TBC batuk, bersin, dan bicara keluar ke udara dan terhirup oleh orang lain. Karena itu, pasien TBC diharuskan untuk menggunakan masker dan rutin mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun. 

Untuk mencegah penyakit TBC, masyarakat perlu mengenali gejala atau ciri-cirinya. Gejala utamanya adalah batuk yang tidak kunjung sembuh (2 minggu atau lebih ), gejala utama tersebut dapat disertai beberapa gejala lain seperti demam yang terus menerus tanpa sebab yang jelas; kerap merasa letih/lesu; berat badan turun; nafsu makan menurun; berkeringat pada malam hari tanpa adanya aktivitas; dan sesak nafas. Jika mengalami gejala tersebut, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter.

Langkah utama yang penting untuk kita ketahui dalam memutus rantai penularan TBC ini adalah dengan segera menemukan dan merujuk segera orang-orang dengan gejala TBC di atas ke puskesmas untuk diperiksa dan diberikan pengobatan lebih lanjut 

Langkah penting selanjutnya untuk mencegah penyakit yang disebabkan bakteri mycobacterium tuberculosis adalah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, di antaranya: 

  1. Makan makanan yang sehat dan bergizi seimbang untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
  2. Menjaga kebersihan rumah dan tempat tinggal, yang mencakup rutin membersihkan dan menjemur alas tidur, bantal, dan guling supaya tidak lembab.
  3. Memastikan ventilasi atau sirkulasi udara di rumah dalam kondisi baik. Usahakan sinar matahari dan udara segar masuk secukupnya ke rumah, termasuk kamar tidur, terutama saat pagi hari.
  4. Tidak merokok dan tidak berada di dekat orang yang merokok. Menjadi perokok pasif juga berisiko besar mengalami masalah pernafasan atau sesak nafas, Merokok merupakan salah satu faktor resiko yang menyebabkan seseorang lebih mudah tertular TBC.
  5. Menerapkan etika batuk dengan menutup hidung dan mulut saat batuk dan bersin dengan sapu tangan/tissue, atau menutup dengan menggunakan lengan bagian dalam, menggunakan masker, tidak meludah dan buang dahak sembarangan, serta mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir.
  6. Imunisasi atau mendapatkan suntikan vaksin BCG bagi bayi yang baru lahir hingga berusia 2 bulan untuk menghindari terkena TBC berat seperti meningitis dan milier.
  7. Untuk meningkatkan daya tahan dan kebugaran tubuh, penting sekali untuk melakukan olahraga rutin. Tidak harus berdurasi panjang, olahraga sederhana dengan waktu pendek namun rutin itu akan sangat membantu bagi kesehatan. 

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya olahraga untuk mencegah TBC, Kementerian Kesehatan didukung oleh PT Johnson & Johnson Indonesia menyelenggarakan virtual run bertajuk TOSS TBC Virtual Run yang berlangsung pada 17-31 Agustus 2020. 

TOSS TBC Virtual Run merupakan bagian dari sosialisasi dan edukasi publik Ayo TOSS TBC (Temukan Tuberkulosis, Obati Sampai Sembuh) dari Kementerian Kesehatan RI, yang didukung oleh PT Johnson & Johnson Indonesia, untuk mengajak masyarakat mengambil bagian dan berperan aktif dalam mendukung pencegahan dan penanggulangan penyakit Tuberkulosis (TBC) dan Tuberkulosis Resistan Obat (TBC RO) atau Tuberkulosis kebal obat. 

Dalam TOSS TBC Virtual Run, setiap peserta diwajibkan menyelesaikan lari sejauh 13,8 km selama periode kegiatan berlangsung. Angka 13,8 km dipilih untuk mewakili tahun peringatan hari TBC sedunia untuk tahun 2020 ini yang ke-138. Acara lari virtual sendiri dilakukan dari lokasi masing-masing dengan menggunakan aplikasi lari berbasis GPS. Selain menggunakan aplikasi lari, peserta juga memiliki pilihan untuk berlari di dalam ruangan, termasuk menggunakan treadmill

Peserta mengumpulkan dan mengunggah hasil larinya melalui dashboard profile Cause, baik melalui aplikasi atau website Cause. Peserta wajib mempunyai akun Instagram dan melakukan posting twibbon #TOSSTBCVirtualRun di Instagram feed dengan menggunakan tagar #TOSSTBCVirtualRun dan #AyoTOSSTBC, juga menautkan akun Instagram @tbc.indonesia, @kemenkes_ri, dan @causeid. 

Melalui gerakan Ayo TOSS TBC (Temukan Tuberkulosis, Obati Sampai Sembuh), Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk memutus mata rantai penularan penyakit TBC dan TBC RO, sehingga seluruh masyarakat Indonesia bisa bebas dari penyakit TBC. Dengan berolahraga secara rutin, kita sudah berupaya untuk menurunkan risiko TBC dan mewujudkan eliminasi TBC di Indonesia pada tahun 2030! 

Informasi selengkapnya mengenai TOSS TBC Virtual Run 2020, kunjungi microsite ayotosstbc.com dan ikuti tagar #TOSSTBCVirtualRun, #AyoTOSSTBC di berbagai media sosial. 

Yuk, saatnya generasi TOSS TBC ambil aksi nyata untuk mencegah TBC.

TOSS TBC, Temukan Tuberkulosis, Obati Sampai Sembuh.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini