Sukses

RS Rujukan COVID-19 di Makassar Siap Uji Klinis Stem Cell Mesenkimal

RS Rujukan COVID-19 di Makassar siap melakukan uji klinis terapi stem cell mesenkimal.

Liputan6.com, Jakarta RS Rujukan COVID-19 di Makassar, Sulawesi Selatan siap melakukan uji klinis terapi sel punca (stem cell) untuk pasien COVID-19. Terapi sel punca ini yang dimaksud adalah Mesenchymal Stem Cell (MSC) atau yang lebih dikenal di Indonesia dengan Sel Punca Mesenkimal.

Direktur Utama RS dr Wahidin Sudirohusodo Makassar Khalid Saleh menyampaikan komitmen RS dr Wahidin Sudirohusodo Makassar untuk melakukan uji klinis terapi sel punca mesenkimal.

"Kami berkomitmen penuh untuk uji klinis terapi sel punca mesenkimal pada pasien COVID-19 yang mengalami Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)," ujar Khalid saat penandatangan ulang MoU Kerja Sama Uji Klinis Terapi Sel Punca Mesenkimal antara Kepala Pusat Litbang Kesehatan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan dengan Perusahaan Bio Farmasi Daewoong Infion Korea, ditulis Rabu (12/8/2020).

"Mulai tahap awal sampai akhir didapatkannya hasil uji klinis, kami siap melakukannya."

Pada 10 Agustus 2020 telah dilakukan audiensi persiapan pelaksanaan uji klinis fase 1 terapi sel punca mesenkimal pada pasien COVID-19.

Perjanjian kerjasama Kementerian Kesehatan dengan Perusahaan Bio Farmasi Daewoong Infion Korea merupakan implementasi Perjanjian Kerja Sama Bidang Kesehatan Indonesia dan Korea Selatan yang ditandatangani di Bogor, 9 November 2017.

Sebagaimana keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com, Kementerian Kesehatan RI dan Kementerian Kesehatan Korea Selatan turut mendukung kolaborasi kerjasama pemerintah dan industri kesehatan kedua negara untuk uji klinis stem cell mesenkimal.

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penemuan Terapi Efektif

Kerjasama yang dilakukan Kementerian Kesehatan dengan Daewoong bertujuan percepatan penemuan terapi yang efektif pada penyakit COVID-19. Pelaksana Tugas Kepala Badan Litbang Kesehatan Slamet menyampaikan, dukungan atas persiapan pelaksanaan uji klinis sel punca mesenkimal.

"Kami melihat potensi yang besar sel punca mesenkimal sebagai terapi pada pasien COVID-19. Diharapkan kolaborasi yang dilakukan dapat mempercepat ditemukannya terapi efektif bagi pasien COVID-19," ujarnya.

Terapi sel punca mesenkimal bukanlah terapi yang asing. Terapi ini diharapkan dapat mengatasi masalah gejala pernapasan akut (Acute Respiratory Distress Syndrome/ARDS) yang timbul pada pasien COVID-19.

ARDS adalah gangguan pernapasan berat yang disebabkan penumpukan cairan di alveoli (kantung udara kecil) pada paru-paru. Gejala utama adalah sesak napas berat dan sulit bernapas. ARDS sering disebabkan oleh penyakit kritis, seperti sepsis atau pneumonia berat.

 

3 dari 3 halaman

Sebagai Immunomodulator

Stem cell sendiri tidak bekerja secara langsung membunuh virus Corona, melainkan berfungsi sebagai immunomodulator (penguat sistem imun) yang menekan produksi substansi-substansi reaktif penyebab hiperinflamasi (peradangan akut) dan mencederai jaringan paru.

Kepala Pusat Litbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan Irmansyah selaku koordinator penelitian mengharapkan dukungan dan kerjasama semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan penelitian. Dari persiapan sampai tahap akhir diperolehnya hasil penelitian dan publikasi di jurnal ilmiah yang bereputasi.

Sel Punca Mesenkimal memiliki efek antifibrotik yang dapat menggantikan jaringan paru yang fibrosis atau cedera akibat hiperinflamasi. Menurut hasil penelitian di negara lain yang diterbitkan dalam bentuk systematic review dan meta-analisis, sel punca mesenkimal telah terbukti aman dengan efek samping minimal.

Hal ini bermanfaat menurunkan kematian dan perbaikan fungsi paru pada pasien dengan masalah gejala pernapasan akut (Acute Respiratory Distress Syndrome/ARDS). Produk Mesechymal Stem Cell telah melalui fase uji pre-klinis, terbukti aman dan berkhasiat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.