Sukses

Anggapan COVID-19 Tak Bahaya Mengurangi Kedisiplinan pada Protokol Kesehatan

Salah satu penyebab bertambahnya kasus COVID-19 adalah kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu penyebab bertambahnya kasus COVID-19 adalah kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Menurut ahli kesehatan lingkungan Dr. R. Budi Haryanto, SKM., M.Kes., M.Sc. masih ada sebagian orang terutama anak-anak yang menganggap pandemi ini tidak berbahaya.

“Secara umum beberapa orang merasa bahwa ini bukan sesuatu yang bahaya, terutama anak-anak yang menganggap ini tidak bahaya. Kalau orangtuanya menganggap ini sesuatu yang tidak bahaya maka anak-anak pun begitu,” ujarnya melalui sambungan telepon, Rabu (29/7/2020).

Lebih jauh lagi, meskipun orangtua menganggap bahwa COVID-19 ini sesuatu yang berbahaya belum tentu anak-anaknya memiliki pemikiran yang sama.

“Perilaku anak-anak kalau diawasi orangtua ya tertib tapi begitu lepas siapa yang bisa menjamin.”

Hal ini juga didukung dengan pemahaman mereka tentang anak-anak atau usia muda yang daya tahan tubuhnya lebih kuat dari lanjut usia.

“Pada gak pakai masker, gak jaga jarak, itu lihat saja mereka yang kumpul-kumpul, naik motor, nongkrong di warung kopi kan seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Kenyataannya masih seperti itu.”

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perlu Pengawasan

Budi mengatakan, anak-anak seperti ini perlu pengawasan untuk mendisiplinkan protokol kesehatan di mana pun mereka berada. Misal, di warung kopi tempat mereka biasa berkumpul.

Pihak warung kopi dapat memperketat dan menjaga terlaksananya penerapan protokol kesehatan.

“Di beberapa tempat kan ada yang ketat sekali, seperti yang tidak pakai masker tidak boleh masuk dan sebagainya. Kalau idealnya, semua harus melakukan pengetatan menjadi pengawas setiap orang.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.