Liputan6.com, Jakarta Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan dr Riskiyana S. Putra M. Kes mengatakan, Idul Adha beberapa hari mendatang kemungkinan bakal ada arus mudik. Maka berbagai persiapan perlu dilakukan di beberapa rest area.
“Kebetulan di akhir minggu ada long weekend sehingga ada kemungkinan arus mudik. Untuk itu kami sudah membuat panduannya dan itu sudah diedarkan ke link promkes.kemkes.go.id,” ujarnya dalam konferensi pers BNPB, Selasa (28/7/2020).
Baca Juga
Meriahnya Perayaan Idul Fitri 2024 di Masjid Bersejarah Nanxiapo China, Banyak Kue dan Buah Disajikan
WNI di Korea Salat Id Pakai Sarung dan Batik, Sampai Dilirik Keheranan Warga Korea Selatan
Suhu 7 Derajat Celcius Tak Halangi 2.000 Masyarakat Indonesia Idul Fitri ke KBRI London, Ada Jajanan Pasar hingga Artis Armand Maulana
Panduan arus mudik jelang Idul Adha tersebut salah satunya berisi tentang tata tertib di rest area. Mulai dari hindari bersalaman, wajib pakai masker, sering cuci tangan dengan sabun, hindari kerumunan, jaga jarak, batasi jumlah penumpang, dan manfaatkan pos kesehatan.
Advertisement
“Sudah lebih dari 20 lokasi rest area yang ada di Banten hingga Jawa Tengah kami pasangi pesan-pesan seperti itu.”
Simak Video Berikut Ini:
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Protokol Salat Id
Terkait protokol salat Id, Riski mengimbau masyarakat untuk memastikan bahwa kondisi tubuh sedang sehat sebelum berangkat salat.
Hal lain yang tak kalah penting adalah memastikan untuk membawa alat salat sendiri. Jarak antar jamaah pun tetap perlu diperhatikan.
“Cuci tangan dengan sabun dan masker tetap dilaksanakan dengan protokol yang ketat.”
Advertisement
Pemeriksaan suhu juga dilakukan sebelum masuk area masjid. Bagi jamaah yang suhu tubuhnya 37.5 derajat celcius atau lebih tidak diperbolehkan masuk.
Bagi lanjut usia dan anak-anak, disarankan untuk tidak mengikuti salat Id di masjid.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement