Sukses

Agar Tak Trauma, Anak yang Terpapar COVID-19 Diberikan Buku Gambar dan Beragam Aktvitas

Agar nyaman saat karantina, buku gambar menemani anak yang terpapar COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta Anak-anak yang terpapar COVID-19 juga harus menjalani karantina. Agar anak-anak merasa nyaman, buku gambar ibarat 'sahabat ' yang menemani hari-hari selama karantina. Tujuannya, mencegah anak bosan dan mengurangi trauma akibat didera COVID-19.

Koordinator Harian Pusat Kesejahteraan Sosial Anak Integratif (PKSAI) Tulungagung Sunarto Agung Laksono menjelaskan upaya menangani anak yang terkonfirmasi positif COVID-19.

“Kami melakukan advokasi bersama dengan tim media untuk memberikan layanan yang lebih intensif. Utamanya soal psikologi anak agar mereka tidak trauma. Kami bagikan juga recreational kit. Di situ, ada buku gambar, buku untuk mewarnai,” jelas Sunarto dalam konferensi pers virtual di Media Center Satgas Penanganan COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Sabtu lalu(25/7/2020).

"Ada juga alat berbentuk seperti bola, balon, kayu, dan sebagainya. Jadi, anak-anak selama dikarantina bisa lebih  mengekspresikan diri. Kemudian mengurangi traumanya, dan anak bisa melewati masa karantina dengan lebih baik."

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Family Support dan Hotline 1500771

Sunarto melanjutkan penanganan yang dilakukan PKSAI bagi anak yang terdampak COVID-19 bekerjasama dengn pemerintah desa.

“Kami kerjasama dengan pemerintah desa, yang mana anak itu tinggal. Kemudian kami melakukan asesmen melalui kepala desa. Hasil asesmen buat rujukan ke layanan kesehatan sekaligus melakukan monitoring,” lanjutnya.

Adapun jumlah anak positif COVID-19 sebanyak 346 anak, yang tersebar di 25 provinsi Indonesia. Data ini berdasarkan catatan Kementerian Sosial. Kemensos juga melakukan upaya menangani anak yang terpapar COVID-19.

"Pemerintah telah memiliki upaya pencegahan dengan menerapkan family support yang telah tergambar pada program jaring pengaman sosial. Ini mencakup bantuan sosial keluarga harapan dan sembako," ujar Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos Harry Hikmat dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

Harry mengajak masyarakat ikut berkontribusi dalam upaya penanganan pandemi COVID-19, bukan hanya saat anak sudah terpapar, namun juga pada fase pecegahan dengan menguhubungi hotline 1500771. Layanan ini untuk menyampaikan pengaduan.

“1500771 siap menerima pengaduan,” tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.