Sukses

Hari Anak Nasional 2020: Makanan yang Beragam dan Asupan Kalori Berbeda

Menyoroti Hari Anak Nasional 2020, pentingnya makanan yang beragam dan asupan kalori berbeda.

Liputan6.com, Jakarta Memperingati Hari Anak Nasional 2020, kebutuhan gizi anak dengan makanan sehat menjadi salah satu yang penting disoroti. Bahwa pola makan sehat dan seimbang memang perlu diterapkan, tapi juga didukung dengan lauk yang beragam setiap harinya.

"Jadi, begini pola makan seimbang dengan empat pilar gizi seimbang itu memang betul, tapi perlu juga makanan (lauk) yang beragam setiap hari. Artinya, lauknya ya bukan itu lagi, itu lagi (lauk yang sama)," kata ahli gizi Tan Shot Yen dalam webinar Kesehatan Reproduksi Anak Remaja, ditulis Kamis (23/7/2020).

"Sama seperti pasien-pasien saya. Biasanya saya akan selalu mengatakan lauknya harus beragam. Misalnya, hari Senin tempe, Selasa tahu dan seterusnya. Ya, enggak usah yang mahal-mahal juga lauknya."

Tan melanjutkan makanan yang sudah ada dapat dikreasikan dengan menambah bahan lain, seperti sayuran. Hal ini menjadikan apa yang dikonsumsi menjadi makanan sehat. Makanan sehat pun bukan berarti harus mahal.

"Bukan makanan mahal ya, ini murah banget. Contohnya, makan lontong sayur. Silakan saja, tapi kebutuhan gizi bisa ditambahkan dengan pakai telur. Lalu sayurnya bisa ditambah sayur daun singkong," lanjutnya.

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kebutuhan Kalori yang Berbeda

Adakalanya anak melihat dirinya sendiri dengan anak lain, terutama dalam persoalan makan.  Sebuah pertanyaan,  "kenapa tetap kurus padahal sudah makan banyak, sedangkan sang adik makan sedikit saja, bisa gemuk?"

"Saya seringkali mendapat pertanyaan ini. Jawabannya, barangkali kamu jangan mengatakan bahwa adik kamu makan sedikit saja bisa langsung gemuk. Yang perlu diketahui di sini, 'sedikit' itu bisa kalorinya tinggi," jelas Tan.

"Asal Anda tahu, yang disebut dengan satu buah pisang itu kalorinya kurang dari 100 kalori, tapi satu kemasan keripik pisang bisa sampai 200 kilo kalori."

Lebih lanjut, Tan mengatakan, kita makan banyak tetap kurus, mungkin jenis makanan yang dikonsumsi berbeda. Makanan yang dikonsumsi bisa saja banyak serat dan kandungan air, sehingga terlihat makanannya banyak.

"Walaupun begitu, kalorinya tidak terlalu banyak. Yang membedakan juga aktivitas yang dilakukan. Kita kurus bisa saja banyak bergerak dibanding dengan (contoh kasus) adik tadi. Tolong diingat, kebutuhan gizi dan kalori pada manusia berbeda-beda, bahkan dengan adik kandung sendiri," lanjutnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.