Sukses

Harapan Anak di Masa Pandemi: Masyarakat Patuh, Pemerintah Penuhi Hak Anak

Beberapa perwakilan anak dari Forum Anak Nasional berharap agar pemerintah lebih memperhatikan hak anak di masa pandemi

Liputan6.com, Jakarta Anak  menjadi kelompok yang terdampak pandemi COVID-19. Tidak hanya secara kesehatan namun juga di bidang lain seperti pendidikan.

Dalam "Audiensi Pandemi dari Mata Anak Indonesia" yang diadakan secara daring pada Rabu kemarin, beberapa perwakilan anak dari Forum Anak Nasional (FAN) menyampaikan harapan mereka terhadap situasi pandemi yang terjadi di tanah air terhadap Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Christin, perwakilan FAN wilayah Indonesia timur mengatakan bahwa di beberapa daerah bagian timur tanah air, masih banyak kendala dalam penanganan dampak pandemi, salah satunya masalah pembelajaran jarak jauh.

"Salah satu contohnya di NTT (Nusa Tenggara Timur), berdasarkan data dari Forum Anak Daerah setempat, terdapat 20 kabupaten dan 1 kota, namun sebagian besar daerahnya masih terkendala penguasaan IPTEK yang rendah, biaya pembelian kuota internet yang masih tinggi, serta koneksi yang tidak stabil dan tidak merata," kata Christin, ditulis Rabu (15/7/2020).

Kondisi serupa juga ia temukan di beberapa wilayah di Papua Barat seperti Sorong, Manokwari selatan, dan pedalaman Raja Ampat.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ketelitian Pemerintah Dipertanyakan

Selain itu, di kota Sorong tempat Kristin berada, masih banyak masyarakat yang belum menaati protokol kesehatan.

"Masyarakat khususnya generasi muda, masih bepergian ke tempat umum seperti pasar, supermarket, atau tempat hiburan, tanpa memakai masker atau tidak mengikuti protokol kesehatan dan tidak mengikuti social distancing," ujarnya.

"Namun sanksi yang diberikan kurang tegas dan tidak diberikan secara merata kepada masyarakat yang keras kepada," kata Christin.

Ia juga mempertanyakan ketelitian dan tanggung jawab pemerintah dalam mengawasi kasus COVID-19. Hal ini terlihat berhasil lolosnya seorang pelajar dari Sorong dinyatakan positif virus corona di Jawa Barat namun bisa terbang dari bandara Soekarno-Hatta ke Sorong.

Harapan lain datang dari Muhammad Abila dari FAN wilayah Indonesia bagian tengah. Ia mengungkapkan bahwa di beberapa wilayah, kegiatan perekonomian sudah mulai berjalan. Namun di daerah lain, masih ada yang kasus positifnya terbilang tinggi.

3 dari 4 halaman

Stunting dan Pernikahan Anak

Yang menjadi perhatian Abila adalah masih adanya transmisi lokal di wilayah Indonesia tengah. Selain itu, perekonomian masyarakat juga menurun.

"Pernikahan usia anak makin meningkat. Rata-rata alasan dari itu ialah masalah perekonomian yang makin menurun akibat dampak dari pandemi ini. Hal ini memaksa mereka melakukan pernikahan di usia anak."

"Ditambah lagi permasalahan stunting," ujarnya.

Untuk itu, Abila berharap agar pemerintah lebih memperhatikan hak kesehatan anak. Tidak hanya untuk mereka yang dianggap normal, tetapi juga bagi penyandang disabilitas.

"Mereka juga memiliki hak yang sama seperti anak-anak yang lain."

4 dari 4 halaman

Perhatikan Hak Anak di Masa Pandemi

Sementara itu, Fayanna dari FAN wilayah Indonesia barat mengungkapkan bahwa masih banyak anak yang kurang paham bagaimana protokol kesehatan dalam mencegah COVID-19. Selain itu, pemerintah juga dirasa kurang maksimal memenuhi hak-hak anak.

Fayanna juga mengatakan masih banyak orang yang abai terhadap protokol kesehatan serta kurang meratanya fasilitas pemeriksaan bagi masyarakat.

Di sini, ia berharap agar pemerintah memperhatikan para pekerja jalanan serta anak-anak terlantar. Diharapkan juga agar mereka dapat menyediakan layanan informasi yang baik, khususnya bagi anak.

Penyediaan fasilitas kesehatan di tempat umum seperti akses cuci tangan, penyediaan masker, serta hand sanitizier juga diharapkan diadakan, khususnya di tempat bermain anak.

FAN pada kesempatan tersebut berharap agar pemerintah juga tidak putus asa dalam perang melawan COVID-19. Di sisi lain, mereka diminta untuk tetap memperhatikan hak anak di masa pandemi ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.