Sukses

Uji Klinis Anti COVID-19, Pasien Corona di Secapa AD Diberi Kombinasi Obat

Pemberian kombinasi obat kepada pasien Corona di Secapa AD hari ini sesuai protokol dan pedoman BPOM RI

Liputan6.com, Bandung - TNI AD mulai memberikan beberapa kombinasi obat kepada pasien positif Corona di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD), Bandung pada Rabu, 15 Juli 2020.

Dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Rabu pagi, 15 Juli 2020, ini merupakan tindak lanjut (follow up) dari kerjasama riset pengembangan kombinasi obat untuk anti COVID-19 antara Universitas Airlangga, Badan Intelijen Negara (BIN), dan TNI AD.

"Maka pagi ini tim uji klinis anti COVID-19 dari tiga institusi tersebut memulai pemberian beberapa kombinasi obat dan dosis kepada pasien positif Corona di Secapa AD," kata Kepala Dinas Penerangan AD, Brigjen TNI Nefra Firdaus.

Nefra memastikan bahwa pemberian kombinasi obat ini sesuai dengan protokol pedoman pelaksanaan uji klinis dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI).

 

Simak Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Uji Klinis Anti COVID-19 Tahap Pertama

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) menggandeng Universitas Airlangga dan Badan Intelijen Nasional (BIN) dalam upaya menemukan vaksin COVID-19. Kerja sama tersebut terkait uji klinis anti-COVID-19 tahap pertama.

Uji klinis ini melibatkan 600 siswa Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD), Bandung, yang dinyatakan positif terinfeksi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

Melalui pertemuan virtual (teleconference) yang digelar oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad AD) Jenderal TNI Andika Perkasa, Senin (13/7) kemarin, perwakilan Universitas Airlangga dr Purwati menuturkan bahwa pihaknya sudah berada di Secapa AD untuk mempersiapkan tes usap (swab test).

"Kami sudah koordinasikan, pagi ini staf kami yang dari Surabaya sudah ada tujuh orang. Kemudian yang dari BIN ada tujuh orang, satu dokter dan enam perawat," ujar Purwati.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.