Liputan6.com, Jakarta Universitas Airlangga (Unair) segera akan mengevaluasi hasil uji klinis lima kombinasi obat penawar COVID-19 temuan peneliti perguruan tinggi tersebut.
Rektor Unair Prof Mohammad Nasih mengatakan, pengujian terhadap lima kombinasi obat itu tengah dilakukan oleh sejumlah rumah sakit.
Baca Juga
Kisah Bahagia Si Kembar Nia Ramadhani dan Mia Ramadhani Lolos Bersama SNBP Unair, Modal Youtube karena Tak Bisa Daftar Bimbel
Unair Terima 1.895 Calon Mahasiswa Baru Lewat Jalur SNBP 2024, Mayoritas Perempuan
Fenomena War Takjil Warga Non Islam Saat Puasa Ramadan, Begini Kata Guru Besar Unair Surabaya
"Sekarang sedang diuji di sejumlah rumah sakit di Lamongan, Kediri, dan RS Unair (RSUA) serta RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto) Jakarta. Hasil uji klinisnya akan kami evaluasi dalam 1-2 minggu ke depan," ujar Nasih di Surabaya, Selasa (14/7), melansir Antara.
Advertisement
Menurut Nasih, uji klinis membutuhkan waktu panjang, namun dengan situasi pandemi saat ini diharapkan jika obat sudah terbukti dari sejumlah pengujian maka segera diadaptasikan secara massal.
Unair tak hanya mengupayakan temuan obat COVID-19, melainkan juga menyiapkan uji klinis untuk vaksin SARS-CoV-2.
"Tim peneliti Unair juga mengembangkan vaksin pendekatan oral atau tetes. Saat ini vaksin COVID-19 ini masih dalam tahap clinic ethical clearens atau menunggu proses uji klinik," ucapnya.
Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Uji Toksisitas dan Efektivitas
Tim peneliti Unair Surabaya menemukan lima kombinasi obat untuk mengatasi COVID-19 yang bisa langsung digunakan karena telah ada di pasaran, pada Juni 2020.
Kelima kombinasi obat tersebut adalah lopinavir-ritonavir-azitromisin, lopinavir-ritonavir-doxixiclin, lopinavir-ritonavir-klaritomisin, hidroksiklorokuin-azitromisin dan hidroksiklorokuin-doxixiclin.
Kombinasi tersebut telah dinyatakan punya efektivitas mencegah masuknya virus, menghambat repklikasi, serta mencegah perkembangbiakan virus.
Advertisement
Nasih mengatakan, Uniar telah melakukan proses uji toksisitas dan efektivitas kombinasi kelima regimen obat tersebut.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement