Sukses

Selidiki Asal Mula COVID-19, Pakar WHO Bakal ke China Pekan Ini

Bakal dilakukan ivestigasi bagaimana hewan pembawa virus dan bagaimana proses virus tersebut berpindah ke manusia.

Liputan6.com, Jakarta Tim pakar World Health Organization (WHO) bakal terbang ke China pekan ini untuk mengidentifikasi asal mula sumber penularan virus corona COVID-19. Pakar kesehatan hewan serta epidemiolog bakal turut serta dalam tim tersebut.

Rencananya, tim pakar WHO akan melakukan penyelidikan akhir pekan ini. 

"Persiapan tinggal di tahap akhir dan para pakar WHO bakal ke China akhir pekan ini untuk menyiapkan rencana ilmiah dengan ilmuwan China untuk mengidentifikasi sumber pemyakit," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebrey dalam virtual briefing pada Selasa (8/7) kemarin.

Tim yang pergi ke China akan melakukan investigasi bagaimana hewan pembawa COVID-19 dan proses virus tersebut berpindah ke manusia. Sangat penting untuk mengetahui bagaimana transmisi atau penularan virus dari hewan liarke hewan ternak kemudian ke manusia seperti disampaikan Juru Bicara WHO Margaret Harris kepada TODAY mengutip 9news AU.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan negaranya bakal terlibat dalam studi ini. Para ahli dunia juga akan terlibat dalam penyelidikan ini dipimpin oleh WHO.

"Menelusuri virus adalah proses yang terus berkembang. Langkah selanjutnya termasuk membuat penelitian ilmiah internasional dan kerja sama dalam skala global," kata Zhao.

Saksikan juga video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menelusuri Kasus COVID-19 di China

Kasus COVID-19 meningkat sejak pandemi di Wuhan, China. Dalam data kepada The Post, pemerintah China menyatakan, seorang pria berusia 55 tahun asal Provinsi Hubei, kemungkinan menjadi orang pertama kali berkontak dengan virus Corona SARS-CoV-2 pada tanggal 17 November tahun lalu.

Sejak saat itu, satu sampai lima kasus baru dilaporkan setiap harinya. Pada 15 Desember, jumlah kasus mencapai 27 pasien.

Dalam pernyataan resminya, pemerintah Tiongkok melaporkan pada WHO bahwa kasus pertama yang dikonfirmasi dan telah menjalani diagnosis ada di tanggal 8 Desember 2019. Pihak berwenang mengungkapkan adanya penularan dari manusia ke manusia pada 21 Januari.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.