Sukses

Makna Sumpah Pemuda di Masa Pandemi Menurut Tenaga Kesehatan

Hari ini, para pemuda bangsa yang terdiri dari para tenaga kesehatan, salah satu garda yang tengah berjuang menghadapi ancaman baru bagi Indonesia dan dunia, pandemi COVID-19, kembali memaknai Sumpah Pemuda.

Liputan6.com, Jakarta Diikrarkan pada 92 tahun lalu dalam Kongres Pemuda ke-II, Sumpah Pemuda merupakan kristalisasi semangat para pemuda dari seluruh pelosok Tanah Air akan berdirinya Indonesia.

Dalam kongres yang berlangsung pada 27-28 Oktober 1928 di Batavia, diputuskan tiga hal yang kemudian menjadi isi Sumpah Pemuda, yakni:

Pertama,

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.

Kedua,

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Ketiga,

Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Kemudian, 28 Oktober ditetapkan sebagai tanggal untuk peringatan Hari Sumpah Pemuda sejak 1959 melalui Keppres No. 316 Tahun 1959.

Hari ini, para pemuda bangsa yang terdiri dari para tenaga kesehatan, salah satu garda yang tengah berjuang menghadapi ancaman baru bagi Indonesia dan dunia, pandemi COVID-19, kembali memaknai Sumpah Pemuda.

Fajri - Perawat, 29 tahun.

"Makna Sumpah Pemuda bagi saya adalah kita harus bersatu, antara tenaga kesehatan dan seluruh lapisan masyarakat untuk melawan pandemi. Pemuda di masa pandemi ini sebagai role model yang mencontohkan kepada seluruh masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan."

Galih Angel - Radiologi, 28 tahun.

"Buat saya, sebagai pemudi Indonesia, nakes itu adalah garda terdepan. Sumpah Pemuda ini artinya kita sebagai nakes yang berusia muda, sumbangsih kita terhadap negara, sumpah kita untuk negara ini, bahwa saat ini yang kita hadapi bersama adalah virus OCVID-19, kita sebagai garda terdepan harus siap mental untuk terus memberikan yang terbaik untuk negara semaksimal kita."

Galih menambahkan, para pemuda dan pemudi Indonesia bisa berkiprah di masa pandemi dengan mematuhi protokol kesehatan. "Mulai dari ikuti protokol kesehatan, mencuci tangan, memakai masker, dan juga menjaga jarak. Hormati nakes-nakes yang jadi garda terdepan dengan tetap ada di rumah aja, keluar seperlunya. Karena sekarang susah banget ya untuk orang-orang mengikuti protokol kesehatan di masa pandemi ini."

 

 

 

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Apoteker hingga Bidan

Amadeus - Apoteker, 33 tahun.

Amadeus memaknai Sumpah Pemuda dengan bersatu, bersama-sama menghadapi pandemi COVID-19. "Sebagai tenaga kesehatan, pastinya kita ingin bersama-sama supaya pandemi COVID-19 ini segera berakhir, terutama di Indonesia."

Selain itu, kiprah pemuda di masa pandemi menurutnya adalah dengan, "Yang pasti menjaga diri sendiri, jaga imunitas dan 3M, bisa dengan mengingatkan keluarga atau teman-teman supaya sama-sama menjaga. Karena untuk pandemi ini kan musuh bersama, jadi kita harus bareng-bareng. Kita enggak bisa sendiri, harus bersama."

Winda Vita - Bidan, 26 tahun.

"Kiprah kita di sini, sebagai pemuda Indonesia di masa pandemi ini, adalah harus selalu menjalankan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah yaitu rajin mencuci tangan, menjaga jarak, dan selalu memakai masker.

Winda yang berprofesi sebagai salah satu tenaga kesehatan memaknai Sumpah Pemuda di masa pandemi ini dengan semangat mengabdikan diri merawat pasien tanpa lelah. Ia berharap, semua pihak bisa saling mendukung agar pandemi dapat terselesaikan dengan baik.

Bunga Mahardhika - Tim Laboratorium, 33 tahun.

"Makna Sumpah Pemuda ini kita jadikan momen untuk bersatu dan bangkit dari pandemi dan dampak pandemi. Pemuda enggak boleh putus asa, harus semangat, kreatif, inovatif. Peran Pemuda juga harus bersatu mengampanyekan gerakan penanggulangan wabah yang terjadi saat ini, harus jadi role model terutama untuk gerakan 3M, mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker."

 

3 dari 3 halaman

Infografis Nyaman Pakai Masker

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.