Sukses

Gugus Tugas: Daerah Zona Hijau Jangan Sampai Terdampak COVID-19

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa perubahan zona risiko di kabupaten/kota masih dinamis

Liputan6.com, Jakarta Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito meminta agar wilayah kabupaten/kota yang sudah berstatus hijau untuk tetap mempertahankan daerahnya agar tidak terdampak virus Corona dari tempat lain.

Dalam pemaparannya, Wiku mengungkapkan perubahan zona risiko COVID-19 di Indonesia terjadi setiap pekan dan masih terbilang dinamis.

"Kenapa dinamis? Karena tergantung dari kedisiplinan masyarakat dan pimpinan daerahnya secara kolektif bekerja mempertahankan dan memperbaiki keadaannya," kata Wiku dalam konferensi pers dari Graha BNPB pada Jumat (3/7/2020).

"Jadi meskipun hijau itu tidak serta merta terus tidak ada risiko. Mereka tetap punya risiko. Jadi harus tetap menjaga jangan sampai yang tidak pernah terdampak jangan sampai ketularan dari tempat lain," tambahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Status Zona Risiko Masih Dinamis

Data perubahan zona risiko COVID-19 per kabupaten/kota yang dihimpun Gugus Tugas dalam sepekan terakhir menunjukkan, 19 daerah berhasil menurunkan statusnya dari risiko tinggi ke risiko sedang. Sementara, 31 wilayah mampu menurunkan statusnya dari risiko sedang ke risiko rendah.

Selain itu, 7 kabupaten/kota berhasil menurunkan statusnya dari risiko rendah ke tidak ada kasus baru.

Hanya saja, Wiku meminta beberapa daerah tetap waspada. Mereka menemukan, 14 wilayah naik statusnya dari risiko sedang ke rendah, 1 daerah naik dari risiko rendah ke risiko tinggi, dan 37 kabupaten/kota naik statusnya dari risiko rendah ke sedang.

Namun Wiku mengatakan bahwa daerah-daerah di Indonesia tangguh dalam menghadapi COVID-19.

"Minimal sekitar 50 persen daerah di Indonesia, risiko peningkatan kasusnya rendah dan tidak terdampak. Itu adalah modal bangsa kita untuk membangun ke depan."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.