Sukses

Kasus Sembuh COVID-19 di 13 Provinsi Tinggi, Jubir Yuri Ungkap Penyebabnya

Angka sembuh COVID-19 di 13 provinsi tinggi, Jubir Achmad Yurianto mengungkap penyebabnya.

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengungkapkan penyebab angka kasus sembuh COVID-19 cukup tinggi terjadi di beberapa provinsi Indonesia.

Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 pada 1 Juli 2020 mencatat, ada 13 provinsi dengan angka kasus sembuh di atas 70 persen. Diketahui angka rata-rata kesembuhan COVID-19 di dunia berada pada 54,23 persen.

Ke-13 provinsi dengan angka sembuh tinggi antara lain, Sumatera Barat (81,1 persen), Riau (73,5 persen), Bengkulu (71,2 persen), Lampung (79,3 persen), Bangka Belitung (86,8 persen), Kepulauan Riau (81,6 persen), dan Daerah Istimewa Yogyakarta (85,3 persen).

Kemudian angka kasus sembuh COVID-19 ada di Kalimantan Barat (81,9 persen), Kalimantan Timur (73,7 persen), Kalimantan Utara (75,5 persen), Sulawesi Tengah (82,3 persen), Gorontalo (80,2 persen), dan Sulawesi Barat (72,8 persen).

"Pertama-tama kita harus melihat angka akumulasi rata-rata dari keseluruhan provinsi ini. Dan memang banyak sekali yang sudah sembuh," ujar Yuri saat sesi talkshow Melewati Bulan Ke-4: Makin Banyak Yang Sembuh Dari COVID-19? di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (2/7/2020).

"Banyak yang sembuh dari COVID-19 kenapa? Karena memang satu, perawatannya lebih bagus. Ini menjadi fokus perhatian rumah sakit di dalam memberikan perawatan kepada pasien. Bahwa perawatan di rumah sakit menjadi lebih baik."

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Layanan Perawatan dan Respons Masyarakat

Yuri melanjutkan, kalau kita melihat beban layanan rumah sakit, salah satu indikatornya adalah tingkat hunian rumah sakit yang tempat tidurnya masih sangat memenuhi. Rata-rata nasional tempat tidur terisi sekitar 55,6 persen.

"Artinya, sumber daya yang ada, baik tenaga kesehatan dan sebagainya bisa memberikan layanan perawatan secara optimal. Mereka jadi tidak terlalu capek. Bisa lebih dari 70 - 80 persen kualitas layanannya," lanjutnya.

Penyebab angka kasus sembuh COVID-19 tinggi lain terkait kedisiplinan masyarakat dan respons terhadap COVID-19.

"Kita sudah melihat bahwa masyarakat semakin bagus merespons, sehingga yang masuk rumah sakit pada umumnya adalah kasus-kasus yang ringan dan sedang, yang enggak sampai berat," tambah Yuri yang juga Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan.

"Kemudian untuk kelompok-kelompok rentan, mereka sudah betul-betul menyadari bahwa mereka harus dilindungi, sehingga yang jatuh menjadi sakit adalah kelompok dengan riwayat penyakit komorbid juga relatif lebih sedikit."

Dengan demikian, lanjut Yuri, faktor-faktor di atas menjadi faktor angka sembuh COVID-19 semakin banyak. Walaupun begitu memang tidak akan bisa cepat (sembuh) karena ada proses penyembuhan.

"Jadi tidak mungkin hari ini masuk (rumah sakit), terus besok sudah sembuh. Itu sangat tidak mungkin," pungkas Yuri.

3 dari 3 halaman

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.