Sukses

Pentingnya Vaksinasi Pada Anak, Begini Cara Kerjanya

Vaksinasi memasukkan antigen seperti virus atau bakteri yang dilemahkan ke dalam tubuh anak.

Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis anak Caessar Pronocitro menyampaikan pentingnya vaksinasi pada anak. Menurutnya vaksinasi atau imunisasi adalah pencegahan primer penyakit dengan memasukkan antigen atau benda asing seperti virus atau bakteri yang dilemahkan ke dalam tubuh anak.

Komponen dari virus atau bakteri dimasukkan dengan tujuan memicu kekebalan tubuh terhadap antigen tersebut. Selain itu, vaksinasi juga merupakan bentuk pencegahan penyakit paling efektif dan efisien sehingga telah diterapkan oleh semua negara di dunia.

Sistem kekebalan tubuh sendiri dibagi menjadi nonspesifik dan spesifik. Bedanya, nonspesifik tidak menarget antigen tertentu sedang sistem kekebalan spesifik memiliki target tertentu seperti antibodi anti-campak, antibodi anti-hepatitis B, dan lain-lain.

 “Kalau sistem kekebalan tubuh yang spesifik ini sudah terbentuk maka kinerjanya akan jauh lebih cepat dan efektif dalam mengatasi infeksi,” ujar Caessar dalam webminar vaksinasi RSPI Bintaro Jaya, Rabu (1/7/2020).

Ia menganalogikan sistem kekebalan tubuh nonspesifik sebagai satpam yang bertugas menangkap atau mengamankan berbagai jenis penjahat mulai dari pencuri, perampok, dan lain-lain. Sedangkan kekebalan tubuh spesifik dianalogikan sebagai tim khusus yang menangani teroris.

“Masalahnya sistem kekebalan tubuh spesifik ini baru akan terbentuk kalau sistem kekebalan tubuh sudah pernah bertemu dengan antigen atau targetnya. Kalau belum pernah bertemu dengan targetnya maka sistem kekebalan tubuh yang spesifik belum bisa terbentuk.”

Hal tersebutlah yang menyebabkan perlunya vaksinasi untuk membentuk antibodi, tambahnya. Ia mencontohkan, jika anak sudah diberikan vaksin campak, maka sistem kekebalan tubuhnya sudah kenalan dengan virus campak.

“Maka jika lain kali kita terkena virus campak yang sesungguhnya maka sistem kekebalan tubuh spesifiknya dapat segera membentuk antibodi untuk melawan penyakit. Sehingga penyakit tidak jadi terbentuk dan menyerang. Atau kalau pun menyerang, maka gejalanya ringan.”

Apabila sistem kekebalan tubuh spesifik tidak membentuk respon cepat dan adekuat, infeksi dapat meluas atau bahkan mematikan.

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Vaksinasi Mampu Turunkan Angka Kejadian Penyakit

Vaksinasi telah diyakini dapat memberi manfaat bagi kehidupan. Dibuktikan dengan data yang menunjukkan manfaat vaksinasi untuk menurunkan angka kejadian penyakit.

Penurunan signifikan terjadi pada berbagai penyakit seperti pertussis yang mengalami penurunan sebanyak 94 persen. Pada 1980 penyakit ini menyerang 1.982.355 orang setelah dilakukan vaksinasi, jumlah tersebut menurun jadi 123.003 pada 2016.

Penurunan juga terjadi pada penyakit diptheria yaitu 93 persen. Pada 1980 ada 98 ribu kasus sedang pada 2016 jadi 6.7 ribu kasus.

Tetanus mengalami penurunan 89 persen dengan 114 ribu kasus pada 1980 dan 13 ribu kasus pada 2016. Penurunan yang sangat tinggi terjadi pada penyakit polio yaitu 99 persen, pada 1980 ada 53 ribu kasus dan pada 2016 ada 42 kasus.

Rubella mengalami penurunan 96 persen kasus, pada tahun 2000 ada 671 ribu kasus dan pada 2016 menjadi 26 ribu kasus. Sedang, tetanus turun 85 persen, pada 1980 ada 13 ribu kasus dan pada 2016 ada 2 ribu kasus.

“Bahkan, vaksinasi mampu memusnahkan penyakit cacar atau smallpox pada 1980. Padahal di tahun sebelumnya penyakit ini mewabah dan memakan banyak korban. Sekarang karena penyakitnya sudah tidak ada maka vaksinnya pun tidak diperlukan lagi.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.