Sukses

BKKBN: COVID-19 Berdampak pada Upaya Indonesia Raih Bonus Demografi

Hasto mengatakan, pandemi COVID-19 juga berdampak pada terganggunya layanan terkait keluarga berencana dan kesehatan reproduksi

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan bahwa pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat saja. Pandemi ini juga mengganggu upaya dalam meraih bonus demografi di Indonesia.

Pernyataan ini disampaikan oleh Hasto dalam pembukaan seminar daring bertajuk "COVID-19: Public Health and Economic Perspectives" pada Kamis (25/6/2020).

"Ini menyentuh setiap aspek dalam hidup kita. Tidak hanya pada kesehatan masyarakat tetapi juga sosial dan ekonomi," kata Hasto dalam seminar yang diadakan oleh BKKBN tersebut.

Hasto mengatakan, ketidakjelasan dalam pembatasan sosial terkait COVID-19 juga kemungkinan berdampak pada upaya merealisasikan manfaat dari bonus demografi yang akan diraih oleh Indonesia.

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dampak pada Pelayanan Keluarga Berencana

Menurut mantan Bupati Kulon Progo Yogyakarta itu, penciptaan lapangan kerja dan kemampuan pasar tenaga kerja dalam menyerap tenaga kerja, merupakan sesuatu yang berguna dalam menyambut bonus demografi Indonesia.

Tidak hanya itu, Hasto juga mengatakan bahwa wabah COVID-19 telah berdampak besar pada akses pelayanan dan informasi terhadap keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.

Dia mengatakan, dampak tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga seluruh dunia. "Semua negara berjuang memastikan agar program keluarga berencana dan kesehatan reproduksi tetap berlangsung," tambahnya.

"Saya yakin saya tidak sendiri yang mengatakan bahwa COVID-19 merupakan krisis kesehatan terbesar dalam 10 dekade terakhir," kata Hasto yang juga merupakan dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.