Sukses

4 Langkah Cegah Faktor Risiko Kadar Kolesterol Tak Normal

Modifikasi gaya hidup menjadi cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan faktor risiko penyebab kadar kolesterol tidak normal

Liputan6.com, Jakarta Gaya hidup yang buruk seperti pola makan yang tidak diperhatikan dan kurang aktivitas fisik selama masa di rumah saja rentan membuat berat badan naik. Hal ini berisiko menaikkan kadar kolesterol yang juga meningkatkan potensi munculnya berbagai penyakit.

Dokter Fransiscus Ari, spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Jaya mengatakan, seringkali naiknya kadar kolesterol tidak memiliki gejala. Hal ini menyebabkan risiko terjadinya kejadian yang fatal ikut meningkat.

"Maka itu, pemeriksaan berkala komponen lemak darah atau profil lipid menjadi hal yang penting untuk tetap dilakukan di masa pandemi ini," kata Ari dalam siaran pers yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Senin (15/6/2020).

Ari mengatakan, pemeriksaan berkala menjadi penting karena adanya gangguan hubungan antara gangguan metabolisme lemak darah dengan peningkatan risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah seperti serangan jantung koroner atau stroke.

Gangguan metabolisme lemak darah bisa ditandai dengan meningkatnya kadar kolesterol total, kolesterol low-density lipoprotein (LDL), trigliserida, serta penurunan kadar kolesterol high-density lipoprotein (HDL).

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Modifikasi Gaya Hidup

Ari menyebut, memodifikasi gaya hidup bisa dilakukan untuk mencegah faktor penyebab kadar kolesterol tidak normal. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:

1. Aktivitas fisik atau olahraga

Ari menyarankan, aktivitas fisik meliputi program latihan yang mencakup waktu selama 30 menit dalam 4 sampai 6 kali dalam seminggu.

"Kegiatan yang disarankan meliputi jalan cepat, bersepeda statis, atau berenang," ujarnya.

2. Terapi nutrisi medis

Ari merekomendasikan masyarakat untuk mengonsumsi diet rendah kalori yang terdiri dari buah-buahan, sayur, biji-bijian, ikan, serta daging tanpa lemak

3. Berhenti Merokok

"Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa merokok memiliki efek negatif pada kadar HDL dan rasio HDL/LDL. Berhenti merokok minimal 30 hari dapat meningkatkan kadar HDL secara signifikan."

4. Mengurangi asupan alkohol

"Mengurangi asupan alkohol dapat membantu menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan kadar HDL," kata Ari dalam pesannya.

Ari menambahkan bahwa pada kelompok orang tertentu, perubahan gaya hidup saja mungkin cukup untuk memperbaiki kadar lemak darah. Namun, pada beberapa orang diperlukan terapi penanganan dengan bantuan obat-obatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.