Sukses

Kolam Renang Umum Belum Buka, Pemkot Bandung Tunggu Hasil Kajian Simulasi

Pemkot Bandung menunggu hasil simulasi pembukaan kolam renang umum sebelum dibuka.

Liputan6.com, Bandung Wakil Wali Kota Bandung Jawa Barat Yana Mulyana menyambut positif simulasi pembukaan kolam renang oleh Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kota Bandung. Kini Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menunggu hasilnya sebelum membuka kolam renang umum di tengah pandemi COVID-19 ini. 

“PRSI sudah melakukan simulasi. Untuk hari ini kita tunggu hasil kajian dari KONI dan Dispora cabor (cabang olahraga) mana saja yang boleh dan tidak,” kata Yana dalam keterangan resminya ditulis Bandung, Kamis, 11 Juni 2020.

Yana menegaskan, protokol kesehatan sangat penting untuk melakukan aktivitas, termasuk saat berenang di kolam renang umum. Ia berharap olahraga renang bisa dilakukan kembali, dengan beberapa manfaat kesehatan dalam renang pun bisa dilakukan oleh masyarakat.

“Dari besarnya manfaat, intinya kita terus terapkan protokol kesehatan dengan baik. Kelonggaran Kota Bandung ini 30 persen, sehingga harus disesuaikan," jelas Yana.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Simulasi dengan Terapkan Protokol Kesehatan

Sementara itu, Ketua PRSI Kota Bandung, Dicky N. Wijaya pihaknya telah melakukan simulasi dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Protokol kesehatan dalam gelanggang kolam renang itu seperti menggunakan masker, ganti pakaian dibatasi, membilas badan terlebih dahulu.

Selain itu, tingkat keasaman atau kebasaan (pH) air yang direkomendasikan harus ideal sekitar 7.8 dan suhu kolam renang sekitar 28 derajat Celsius.

“Kita sampaikan kepada Pak Wakil Wali Kota tentang hasil simulasi protokol kesehatan di kolam renang. Mulai dari menggunakan masker, cek suhu tubuh dan beberapa aturan lainnya ketika akan, sedang dan sudah berenang,” kata Dicky.

Supaya kolam renang aman dalam masa pandemi ini, lanjut Dicky, pihaknya akan membetuk tim kaji untuk layak tidaknya tempat tersebut untuk benerang.

“PRSI juga akan membentuk tim pengkaji sertifikasi layak. Ini digunakan untuk pengamanan dan fungsi kesehatannya juga,” tutur Dicky.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini