Sukses

Hampir Mirip, Ini Beda Gejala antara Flu, COVID-19 dan Alergi

Ada banyak hal yang belum diketahui tentang COVID-19, mungkin akan sedikit membantu Anda jika mengetahui perbedaan di antara keempatnya.

Liputan6.com, Jakarta Gejala-gejala pada COVID-19 memiliki beberapa kesamaan dengan flu, pilek ataupun alergi. Meskipun ada banyak hal yang belum diketahui tentang COVID-19, mungkin akan sedikit membantu Anda jika mengetahui perbedaan di antara keempatnya.

Dilansir dari Premier Health, berikut ini beberapa perbedaan antara alergi dan Covid-19 yang telah dikumpulkan berdasarkan laporan dari World Health Organization (WHO), Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Asthma and Allergy Foundation of America (AAFA), American College of Allergy, Asthma and Immunology (ACAAI).

1. COVID-19

Gejala

Gejalanya meliputi demam, batuk kering, sakit tubuh, kelelahan, sesak napas, mungkin diare dan muntah. Pada kasus yang lebih parah, virus dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernafasan akut yang parah, gagal ginjal, dan kematian. Gejala muncul dua hingga 14 hari setelah Anda terpapar.

"Dari apa yang kami lihat sejauh ini, sekitar 80 persen dari mereka yang terkena virus memiliki penyakit ringan," kata Roberto Colon, MD, Wakil Presiden Premier Health of Quality and Safety. Sisanya, WHO memperkirakan bahwa 15 persen memiliki infeksi parah yang membutuhkan oksigen dan 5 persen kritis, membutuhkan ventilasi.

"Ada populasi dengan mortalitas yang sangat tinggi yaitu orang tua dan mereka yang menderita penyakit kronis," kata Marc Belcastro, DO, Kepala Petugas Medis Premier Health kepada Premier Health.

Proses Penyebaran

COVID-19 menyebar melalui tetesan (droplet) yang menjadi airborne ketika seseorang yang sakit sedang batuk atau bersin. Anda bisa jatuh sakit jika: 1) menghirup tetesan itu, atau 2) menyentuh permukaan tempat tetesan ini mendarat dan kemudian menyentuh mulut, hidung atau mata Anda.

Berbeda dengan flu, anak-anak tampaknya terinfeksi dari orang dewasa. Anda dapat memiliki virus tetapi tidak mengetahuinya hingga 14 hari. Ini berarti Anda bisa menyebarkannya ke orang lain tanpa menyadarinya.

"Jika Anda sakit dengan COVID-19, mengenakan masker tipe bedah akan membantu mencegah tetesan dilepaskan ke udara dan menyebarkan virus ke orang lain," kata Dr. Colon kepada Premier Health.

"Selain itu, kebersihan tangan adalah salah satu hal terpenting yang dapat Anda lakukan," kata Dr. Belcastro. "Anda tidak bisa mengendalikan semua yang Anda sentuh, tetapi Anda bisa mengontrol apa yang Anda lakukan dengan tangan dan menjaganya tetap bersih." Mencuci dan membersihkan tangan dengan benar sangat penting, tambah Dr. Colon.

Pengobatan

Masih proses pengembangan vaksin maupun obat, tapi hingga saat ini belum ada yang terbukti berhasil dapat mengobati penderita COVID-19 hingga sembuh. Antibiotik hanya membunuh bakteri dan bukan virus, sehingga mereka gunakan hanya jika terjadi infeksi bakteri.

Langkah terbaik untuk saat ini adalah dengan mengisolasi diri dari orang lain dan jangan pergi keluar kecuali atas izin dokter. Beristirahat. Jika kesulitan bernapas, hubungi dokter.

Anda dapat menghentikan isolasi diri jika:

1) Anda tidak mengalami demam dalam 72 jam,

2) gejala lainnya telah membaik, dan

3) sudah setidaknya tujuh hari sejak gejala pertama kali muncul.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

2. Flu

Gejala khasnya adalah demam, batuk, sakit tubuh, kelelahan, sakit tenggorokan, sakit kepala, pilek, kemungkinan diare, dan muntah. Gejala biasanya muncul dua hari setelah Anda terinfeksi.

Berdasarkan kasus di Amerika Serikat selama tahun 2017-2018, kasus flu parah lebih sedikit daripada kasus COVID-19 parah. Di antara mereka yang terkena flu, 1,8 persen dirawat di rumah sakit dan tambahan, 14 persen meninggal, menurut CDC.

Proses Penyebaran

Sama seperti COVID-19, bedanya anak-anak sering menularkan flu ke orang lain.

Pengobatan

Vaksin flu dapat membantu mencegah flu. Jika diperlukan, obat anti-virus tersedia dengan resep dokter. Jika gejala semakin parah, hubungi dokter.

3. Pilek

Gejala

Gejalanya meliputi hidung tersumbat, bersin, sakit tenggorokan, mungkin batuk dan sakit tubuh.

Proses Penyebaran

Sama seperti proses penyebaran COVID-19

Pengobatan

Istirahat, perbanyak asupan cairan, dan dapat minum obat pereda yang dijual bebas.

4. Alergi

Gejala

Gejala khas adalah batuk, bersin, mata gatal, pilek, dan tenggorokan gatal. Gejala biasanya sama setiap tahun, dan muncul pada waktu yang sama setiap tahun.

Proses Penyebaran

Tidak menular, tetapi alergi dapat menimpa sekeluarga.

Pengobatan

Hindari penyebab alergi. Obat-obatan bebas dapat meringankan gejala alergi, termasuk obat resep dari dokter.

Saat masa kenormalan baru, sebaiknya Anda tetap menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) termasuk mencuci tangan dengan air dan sabun minimal selama 20 detik atau menggunakan sanitizer dan memakai masker saat keluar rumah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini