Sukses

Korsel Beri Izin Penggunaan Remdesivir Gilead untuk Pengobatan Darurat COVID-19

Korea Selatan memperbolehkan penggunaan obat remdesivir buatan perusahaan AS Gilead untuk digunakan dalam perawatan darurat pasien COVID-19

Liputan6.com, Jakarta Korea Selatan (Korsel) memperbolehkan penggunaan obat remdesivir buatan perusahaan Amerika Serikat Gilead Sciences untuk pengobatan darurat pasien COVID-19.

Dikutip dari Yonhap News Agency pada Kamis (4/6/2020), Korsel memang belum merampungkan uji klinis pada remdesivir yang dibuat oleh Gilead.

Namun, mereka menyatakan telah melihat hasil positif dari obat antivirus ini di negara lain. Inilah yang mendasari mereka memperbolehkan penggunaan remdesivir untuk pasien COVID-19.

Kementerian Keamanan Pangan dan Obat Korsel menyebutkan bahwa remdesivir dapat membantu mengurangi virus corona penyebab COVID-19 dalam tubuh.

"Ini dapat membantu kondisi pasien membaik lebih cepat," kata kementerian tersebut seperti dikutip dari Channel News Asia.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Impor Obat

Korea Centers for Disease Control and Prevention kemungkinan akan melakukan langkah impor untuk menyediakan obat tersebut bagi pasien virus corona penyebab COVID-19.

Pemerintah setempat menyatakan akan segera mengadakan diskusi dengan Gilead untuk mengatur pengiriman pertama remdesivir. Gilead Sciences Korea juga akan bekerja sama dengan negara untuk memastikan kedatangan obat tersebut.

"Pertama-tama, perusahaan akan membahas berapa banyak yang dibutuhkan dan waktu yang sesuai bersama pemerintah serta mengajukan permintaan dengan kantor pusat," kata Gilead Sciences Korea.

Kementerian Keamanan Pangan dan Obat Korsel telah membuat pedoman penggunaan remdesivir. Dokter bisa memberikannya sebanyak satu dosis dalam sehari dengan 5 dosis secara keseluruhan untuk pasien gejala sedang, dan 10 dosis untuk pasien bergejala berat dan membutuhkan bantuan oksigen.

Semua pasien harus menjalani tes fungsi hati sebelum menggunakannya untuk mewaspadai efek sampingnya seperti peningkatan kadar enzim hati.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.