Sukses

Tentang New Normal, Jubir Yuri: Kita Harus Hidup Normal yang Produktif

Ketidakpastian mengenai kapan hadirnya vaksin COVID-19 tak berarti lantas kita menyerah terhadap kondisi yang ada. Masyarakat harus tetap produktif dengan menjalani pola hidup normal baru atau new normal.

Liputan6.com, Jakarta Saat ini masyarakat di dunia, juga Indonesia tengah menunggu hadirnya vaksin yang dapat memberi kekebalan tubuh dari infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19. Hanya saja, hingga sekarang para ilmuwan di dunia masih dalam tahap meneliti dan berupaya mendapatkan ramuan yang tepat.

"Kita semuanya sedang menunggu bagaimana perkembangan pembuatan vaksin yang dilaksanakan oleh para ahli di seluruh dunia agar kita bisa memberikan kekebalan buatan untuk melawan COVID-19," ujar Juru Bicara Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto, Jumat (29/5/2020) di Graha BNPB Jakarta.

Ketidakpastian mengenai kapan hadirnya vaksin COVID-19 tak berarti lantas kita menyerah terhadap kondisi yang ada. Masyarakat harus tetap produktif. "Tentunya dengan pengaturan-pengaturan, dengan skala prioritas, dan norma-norma yang baru," ucap Yuri.

Menurut Yurianto, aturan-aturan tersebutlah yang kemudian dirumuskan sebagai normal yang baru.

"Tentang bagaimana kenormalan yang baru, atau yang sering kita sebut sebagai new normal. Artinya kita harus hidup normal yang produktif, tentunya yang sekolah tetap bisa sekolah, yang bekerja tetap bisa bekerja. Namun mempersyaratkan sesuatu yang mutlak bahwa kita aman dari COVID-19," Yuri menjelaskan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Membiasakan Menggunakan Masker dan Menjaga Jarak Aman

Yuri mengimbau agar mulai sekarang masyarakat mulai membudayakan hal-hal yang dapat mengurangi risiko tertular COVID-19 seperti salah satunya menggunakan masker. Menurutnya kebiasaan menggunakan masker bisa menahan percikan droplet dari orang yang sakit ketika berbicara, batuk, hingga bersin ke lingkungan sekitarnya.

Penggunaan masker tak hanya disarankan pada orang yang sakit saja, melainkan juga individu yang sehat atau tampak sehat namun berisiko membawa virus COVID-19 yang dikenal dengan orang tanpa gejala (OTG).

Seperti diketahui, percikan droplet dari orang yang bersin atau bisa mencapai jarak sekitar 1 meter. Karenanya menggunakan masker dan menjaga jarak fisik hingga 2 meter adalah cara paling bijak agar tak tertular dari COVID-19.

"Dua hal ini mari kita jadikan pola hidup yang baru. Kita jadikan kebiasaan yang baru sehingga kita bisa produktif dengan menggunakan masker, menjaga jarak aman dari orang lain," ujarnya.

Tak lupa Yuri juga mengingatkan masyarakat untuk tetap rajin mencuci tangan dan menjaga imunitas tubuh dengan menyeimbangkan antara beraktivitas dan beristirahat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini