Sukses

Lampu Sinar UV Bisa Lindungi Tenaga Medis dari Paparan Virus Corona 

Lampu sinar UV bisa melindungi tenaga medis dari paparan virus Corona.

Liputan6.com, Jakarta Lampu sinar ulraviolet (UV) bisa melindungi tenaga medis dari paparan virus Corona. Lampu sinar UV ini diluncurkan bernama Mediland Hyperlight Disinfection Robot, hasil besutan industri dan suplai peralatan kesehatanSURGIKA ALKESINDO (SA).

Direktur Utama SURGIKA ALKESINDO Handy Gunawan menyampaikan, mesin dengan lampu sinar UV ini punya kemampuan membunuh patogen, virus, bakteri, termasuk virus Corona.

"Teknologi Mediland Hyperlight Disinfection Robot, sangat efektif untuk membunuh virus Corona ini penggunaannya sangat cepat itu dalam waktu 10 sampai 15 menit saja," terang Handy saat sesi video conference, Kamis (14/5/2020).

"Lampu dari sinar UV ini dapat membunuh patogen dengan radius kira-kira sampai 5 meter dan tidak mengotori ruangan. Tinggal diletakkan di ruangan, misalnya, ruang ganti pakaian tenaga medis di rumah sakit."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sterilisasi dengan Lampu Sinar UV

Penggunaan lampu sinar UV terutama menyasar ruang ganti pakaian tenaga medis. Ruang ganti pakaian tenaga medis termasuk area dengan risiko penularan patogen, terlebih lagi tenaga medis yang menangani COVID-19 dengan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD).

"Kalaupun ada tenaga medis yang mungkin memakai atau melepas APD tidak dengan cara yang benar, adanya lampu sinar UV diharapkan bisa meminimalisir virus/bakteri," lanjut Handy.

"Dalam waktu 1 jam, disterilisasi seharusnya sih jumlah virus yang ada di ruangan sudah sangat minim sekali. Jadi, resiko penularan juga akan lebih kecil kepada dokter yang tidak memakai APD di ruangan ganti pakaian."

Teknologi lampu sinar UV sudah terbukti efektif mengurangi virus. Handy menyebut, ada penelitian di Taiwan dan Amerika Serikat yang sudah melakukan uji lampu Mediland Hyperlight Disinfection Robot. 

"Lampu tinggal dinyalakan dalam ruangan. Tidak hanya digunakan di rumah sakit, tapi bisa juga di dalam bus maupun gedung perkantoran," lanjutnya.

"Dalam satu hari kalau perkantoran biasanya cukup satu kali kita sterilkan (lampu dinyalakan satu kali), tetapi kalau di rumah sakit biasanya kita akan sterilkan beberapa kali dalam satu hari. Bisa 1 jam sekali disterilkan."

Negara yang sudah menggunakan Mediland Hyperlight Disinfection Robot, yakni di Eropa dan Amerika. Harga jual kira-kira bisa Rp1,5 miliar.

"Sepertinya harga alat ini terlalu mahal ya tetapi kalau untuk perkantoran-perkantoran besar ya saya rasa mungkin bisa menjangkau. Alatnya bisa juga digunakan di ruang ruang tunggu bandara," tambah Handy.

 

3 dari 4 halaman

Menonaktifkan Virus Corona

Mediland Hyperlight Disinfection Robot merupakan teknologi robot yang secara spesifik didesain untuk mencegahkontaminasi patogen berbahaya ini juga dapat terjadi di rumah sakit, yang disebut sebagai Healthcare-Associated Infection (HAI).

Metode menggunakan sinar ultraviolet gelombang pendek (UVC) untuk membunuh atau menonaktifkan mikroorganisme, yakni menghancurkan nucleic acids dan mengganggu DNA patogen.

Spesifikasi alat ini terdiri dari enam lampu amalgam ultra violet (UV) dan teknologi reflektor berputar yang dipatenkan untuk mendistribusikan secara efektif output UVC ke area sekitarnya. Ini untuk menonaktifkan dan membunuh mikroorganisme. Alat juga tidak meninggalkan residu berbahaya.

Berkaitan dengan COVID-19, studi yang diterbitkan pada Journal of Virological Methods 121 (2004) 85 – 91 menyimpulkan, penggunaan UVC selama 15 menit membuat virus Corona sepenuhnya nonaktif.

"Penting mensterilkan ruang ganti di rumah sakit atau klinik setiap satu jam sekali, karena ruangan tersebut merupakan tempat membuka Alat Pelindung Diri (APD) menjadikannya sangat rentan terjadi infeksi virus," Handy menegaskan.

"Selain itu, jika melepaskan APD dengan cara yang salah juga dapat mengakibatkan virus beterbangan di ruang ganti."

4 dari 4 halaman

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini