Membantu Orang Lain di Tengah Pandemi COVID-19 Bikin Lebih Bahagia dan Sehat

Pemkot Surabaya distribusikan bantuan kepada warga terdampak Corona COVID-19 (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta Motivator Tung Desem Waringin mengatakan bahwa pandemi COVID-19 menjadi waktu yang tepat untuk membantu orang lain.

Dalam siaran konferensi persnya dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta pada Minggu kemarin, motivator yang juga penyintas COVID-19 ini mengatakan bahwa dengan membantu orang lain, maka seseorang juga akan menjadi lebih bahagia dan sehat.

"Jangan hanya fokus pada diri Anda, Anda bukan center of the world. Jadi fokus membantu orang lain," kata Tung Desem, ditulis Senin (11/5/2020).

Dia mengatakan bahwa saat ini memang kondisi lingkungan sedang tidak nyaman karena semua orang mengalami kesusahan. Namun, orang juga harus sadar masih banyak yang lebih kesulitan dan terdampak karena adanya pandemi ini.

"Ketika kita fokus membantu orang lain, menurut penelitian, ternyata Anda lebih sehat lebih panjang umur," kata penulis buku Life Revolution ini.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

Heboh beredar video aksi pemuda dan temannya bagi-bagi uang yang disimpan di dalam kardus mie instan. Aksi ini disebut-sebut sebagai balasan atas aksi youtuber yang sempat bagi kardus sembako berisi sampah.

2 dari 2 halaman

Pasti Berakhir

Nenek Penerima Sembako — Nenek Helena (73) saat mengucapkan terima kasih kepada Lurah Mamasa Hermanus Tandi atas bantuan sembako yang ia terima (Liputan6.com/Abdul Rajab Umar)

Dalam kesempatan yang sama, Prof. Hamdi Muluk, ahli psikologi politik mengatakan bahwa dengan berkontribusi kepada orang lain dan memiliki empati juga berpengaruh pada kebahagiaan seseorang.

"Betul setiap hari, setiap orang sekarang kena dampaknya, tapi kalau orang masih kelebihan, silahkan membantu. Itu membuat kita lebih bahagia," kata Hamdi.

Selain itu, baik Hamdi maupun Tung Desem sepakat bahwa situasi ini akan selalu ada namun juga pasti berakhir.

"Kita hanya perlu sabar, kita perlu menyatukan seluruh gerak kita, seluruh hati, seluruh tenaga, seluruh motivasi, seluruh keinginan untuk satu titik, bahwa kita ingin ini cepat-cepat kita landaikan. Tentu kontribusi setiap orang, kita tidak boleh egois pada hari ini," kata Hamdi.