Sukses

Gugus Tugas COVID-19 Bandung Masih Kekurangan APD dan Vitamin

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bandung menyatakan masih kekurangan alat pelindung diri (APD) berupa sarung tangan, vitamin, dan thermo gun.

Liputan6.com, Bandung - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bandung menyatakan masih kekurangan alat pelindung diri (APD) berupa sarung tangan, vitamin, dan thermo gun. Kebutuhan alat-alat itu akan digunakan oleh para petugas di posko check point.

Menurut Koordinator Bidang Logistik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bandung, Elly Wasliah, meski telah menerima bantuan serupa, pada saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sangat membutuhkan thermo gun. Otoritasnya saat ini baru menyediakan satu thermo gun di tiap posko check point PSBB Kota Bandung.

"Kami baru berikan satu, terus dari Puskesmas yang mengisi check point dua, jadi baru tiga. Idealnya itu lima thermo gun agar antrian di check point tidak terlalu panjang. Stok thermo gun pun hanya lima unit dari Universitas Khatolik Parahyangan. Selain thermo gun, saat ini juga butuh sarung tangan kain dan vitamin. Kami tidak menerima uang tapi hanya barang," kata Elly dalam keterangan resminya di Bandung, ditulis Kamis, 30 April 2020.

Elly megungkapkan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sudah mendistribusikan bantuan yang diterima dari berbagai pihak. Setelah sebelumnya tercatat dan disimpan dengan baik.

Bantuan itu berasal dari BUMN, akademisi, pengusaha dan berbagai komunitas yang telah didata dan disimpan di gudang logistik. Elly mengatakan, semua bantuan harus tercatat agar bisa dipertanggungjawabkan dengan baik.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Semua Bantuan Dilaporkan pada Gugus Tugas

Semua bantuan yang diterima juga wajib dilaporkan kepada Ketua Harian Gugus Tugas yaitu Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna yang selanjutnya diberi arahan oleh wali kota dan wakilnya. Sedangkan bantuan untuk masyarakat, Elly memastikan harus berhati-hati agar tidak ada duplikasi penerima bantuan, karena bantuan ada dari berbagai pihak seperti pemerintah pusat, provinsi, dan kota, serta bantuan dari pihak lainnya.

"Jangan sampai orang yang menerima itu lagi itu lagi, kita sangat berhati-hati dalam memberikan bantuan. Kami juga kerja sama dengan FBS (Forum Bandung Sehat) yang menyalurkan bantuan ke yayasan atau panti yatim piatu dan jompo, atau yang belum terbidik," sebut Elly.

Bagi para dermawan, BUMN, perusahaan, komunitas, atau akademisi yang ingin memberikan bantuan bisa bisa menghubungi anggota Bidang Logistik Gugus Tugas atas nama Meiwan Kartiwa di nomor telepon 08112270979.

"Bisa kontak ke Pak Meiwan, nanti teknisnya seperti kapan, jenis bantuan dibicarakan terlebih dahulu. Kalau pimpinan tidak terlalu sibuk penerimaannya oleh Pimpinan, atau bisa juga ke saya sebagai koordinator," ujar Elly. (Arie Nugraha)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini