Sukses

Peneliti Lakukan Uji Klinis Hydroxychloroquine Pada 500 Pasien Covid-19

National Institute of Health (NIH) Amerika Serikat melakukan uji klinis hydroxychloroquine pada manusia. Hydroxyxhloroquine disebut sebagai kandidat obat corona Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta National Institute of Health (NIH) Amerika Serikat melakukan uji klinis hydroxychloroquine pada manusia. Hydroxyxhloroquine disebut sebagai kandidat obat corona Covid-19.

Uji klinis dimulai dengan melibatkan peserta yang terdaftar di Venderbit University Medical Center, di Tennesee, AS, seperti dilansir Antara (11/4/2020).

Partisipan uji klinis ini meliputi sekitar 500 pasien corona usia dewasa, termasuk pasien positif corona di unit gawat darurat.

Uji coba dilakukan dengan mengobati beberapa pasien menggunakan hydroxychloroquine dan sisanya tidak. Semua peserta penelitian tetap akan menerima perawatan klinis sesuai indikasi kondisi mereka.

Para ahli kesehatan menyebut hydrochloroquine memiliki potensi untuk menjadi obat Covid-19. Namun, efektivitasnya masih menjadi perdebatan. Beberapa ahli merasa masih terlalu dini untuk menyebutkan obat malaria ini sebagai pilihan manjur untuk pasien Covid-19.

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Risiko Obat

Studi awal menunjukkan obat ini dapat melindungi sel-sel dari virus. Uji klinis dilakukan guna mengevaluasi keamanan dan efektivitas obat dalam merawat pasien Covid-19.

"Obat ini telah menunjukkan aktivitas antivirus, kemampuan untuk memodifikasi aktivitas sistem kekebalan tubuh dan aman pada dosis sesuai. Hipotesis mengarah pada obat ini berguna dalam pengobatan Covid-19," ujar pihak Nih dikutip dari Antara.

Di sisi lain, obat ini memiliki risiko. Penggunaan jangka pendek dapat menyebabkan aritmia jantung, kejang, reaksi dermatologis, dan hipoglikemia.

"Laporan awal menunjukkan potensi kemanjuran. Namun, kami membutuhkan data uji klinis untuk menentukan apakah hydroxichloroquine efektif dan aman dalam mengobati Covid-19," ujar James P. Kiley, Direktur Penyakit Paru National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.