Sukses

Dari 10 Ribu Orang yang Ikut Rapid Test Covid-19, 409 Warga Jabar Dinyatakan Positif

Sebanyak 10.597 orang di Jawa Barat telah mengikuti rapid tes COVID-19 yang digelar oleh pemerintah provinsi dan 27 daerah yang ada, selama bulan Maret 2020

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 10.597 orang di Jawa Barat telah mengikuti rapid test COVID-19 yang digelar oleh pemerintah provinsi dan 27 daerah yang ada, selama bulan Maret 2020. Hasilnya 9.995 orang dinyatakan negatif dan sebanyak 409 orang positif terpapar COVID-19.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jabar Berli Hamdani, berdasarkan hasil rapid test untuk 409 warga yang diketahui positif terpapar korona baru akan dilakukan tes lanjutan dalam bentuk test swab dan VTM. Hanya saja karena ketersediaan perangkat test swab dan VTM yang masih terbatas, maka proses tes lanjutan masih akan menunggu tersedianya perangkat test swab.

"Test swabnya dilakukan di Kabupaten dan Kota. Bisa di rumah sakit atau di labkes kabupaten dan kota, setelah dilakukan tes swab, hasil tesnya dikirim ke Labkesda Provinsi. Nanti, dari 409 positif korona ini baru bisa dilihat hasil akhirnya setelah dilakukan PCR oleh Labkesda Provinsi Jabar," kata Berli dalam keterangan resminya, Bandung, Rabu, 1 April 2020.

Sampai saat ini, kata Berli, Labkesda Provinsi Jabar masih menunggu kiriman sampel spesimen hasil rapid test dari kabupaten dan kota untuk diperiksa kembali. Alasannya jelas Berli, karena ketersediaan perangkat untuk tes swab yang masih sedikit.

Maka Labkesda Provinsi Jawa Barat lanjut Berli, harus berbagi dengan labkes kabupaten dan kota dan hanya memberikan tes swab kepada pasien yang tepat sasaran. Sedangkan untuk ketersediaan perangkat rapid tes, tidak menemui kedala yang berarti.

"Tes swab hanya diberikan kepada pasien positif berdasarkan hasil tes rapid, atau PDP. Untuk menambah persediaan perangkat tes swab, dan VTM (Virus Transfer Media), kami juga saat ini mendapat bantuan dari Unpad dan RSHS, serta sedang meminta tambahan kepada Balitbangkes," terang Berli.

 

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pasien positif akan ditelusuri sumber penularannya

Untuk 409 warga yang dinyatakan positif berdasarkan hasil rapid tes, Berli mengungkapkan dipastikan akan dilakukan pelacakan riwayat kontak oleh tim skrining dari bidang PDP (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) Dinas Kesehatan, di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota. Karena secara kewenangan Bidang PDP yang bertugas melakukan penyelidikan epidemiologi.

Penyelidikan epidemiologi itu berkisar melakukan pencarian riwayat kontak PDP secara berjenjang dari lingkungan yang paling dekat yaitu keluarga dan kemudian lingkungan yang terhubung dengan mereka yang dinyatakan PDP. Saat ini, salah satu garda depan dalam upaya pencegahan penyebaran virus korona adalah Labkesda Provinsi Jawa Barat.

"Bertugas memeriksa spesimen akhir untuk menentukan positif tidaknya seorang PDP, yang sampelnya dikirim dari RS dan labkes kabupaten dan kota yang ada di Jawa Barat. Bahkan, Labkesda Jabar tetap berfungsi sebagai pusat rujukan spesimen sampel pemeriksaan laboratorium bukan hanya untuk Jabar tapi se-Indonesia," tutur Berli.

Menurut Berli, upaya pencegahan penyebaran COVID-19 dengan rapid test maupun tes swab akan terus dilakukan sampai dinyatakan oleh pemerintah bahwa penyebaran wabah COVID-19 ini berakhir. Selain itu, Berli optimistis, COVID-19 bisa ditaklukkan meski tak mudah dan butuh waktu.

Diklaim oleh Berli, lebih dari 175 ribu pasien positif COVID-19 di dunia berhasil sembuh. Di Jabar, 11 pasien positif telah dinyatakan pulih.

"Alhamdulillah sekarang sudah ada gugus tugas di tingkat nasional yang lintas sektoral, sehingga penanganan dan pencegahan penyebaran virus korona ini tidak hanya menjadi tugas pemerintah provinsi saja, juga melibatkan TNI dan Polri, sehingga bisa lebih cepat, masyarakat lebih patuh dalam menjalankan anjuran pemerintah terkait social distancing dan membatasi aktivitas dengan tetap berdiam di rumah," ucap Berli.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini