Sukses

Stok Darah Langka Akibat COVID-19, Intip Langkah PMI DKI Jakarta

Kelangkaan stok darah akibat COVID-19, PMI DKI Jakarta mengambil beberapa langkah mengatasinya.

Liputan6.com, Jakarta Imbas wabah Corona COVID-19 mengakibatkan stok darah langka. Kondisi tersebut juga terjadi pada stok darah yang berada di Palang Merah Indonesia Provinsi DKI Jakarta.

Penurunan mencapai 90 persen. Ini terjadi di hampir semua Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI), termasuk DKI Jakarta.

Pelaksana Harian Kepala Bidang Organisasi dan Komunikasi PMI DKI Jakarta, Muhamad Muchtar menyampaikan, langkah PMI Provinsi DKI Jakarta mengatasi kelangkaan stok darah.

"Kami melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi, kepolisian, dan instansi terkait perizinan untuk kegiatan donor darah. Tak lupa, membuat imbauan dan mengajak kepada masyarakat untuk melakukan donor darah," ujar Muchtar kepada Health Liputan6.com melalui pesan singkat, Senin malam (30/3/2020) tadi.

"Imbauannya disampaikan melalui media sosial  maupun pesan singkat (SMS) gateway."

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Donor Darah Aman

Alasan stok darah makin menipis dikarenakan dampak dari pembatasan sosial (social distancing) untuk mencegah penyebaran virus Corona. Jumlah pendonor yang menyumbangkan darah berkurang.

Bila biasanya ada sekitar 1.000, bahkan 1.300 orang per hari yang mendonorkan darah, kini hanya sekitar 100 orang per-hari. Menilik kondisi tersebut, PMI Provinsi DKI Jakarta juga sosialisasi cara aman donor darah di tengah wabah Corona.

Masyarakat pun tak perlu cemas dan tetap bisa mendonorkan darah.

"Kami juga menyebarkan informasi kepada masyarakat tentang donor darah aman di masa wabah COVID-19 melalui media sosial," Muchtar melanjutkan.

3 dari 4 halaman

Cek Suhu Tubuh sampai Sterilisasi

Muchtar membeberkan cara aman donor darah saat Corona, terutama sejak calon pendonor memasuki ruang donor.

a. Melakukan pemeriksaan suhu tubuh calon donor

Jika suhu tubuhnya calon donor kurang dari 37,5 derajat Celsius, maka donor akan diberikan Formulir Self Assessment dan formulir donor. Jika suhu tubuhnya lebih dari 37,5 derajat Celsius dapat ditolak. Calon donor tidak dapat melanjutkan donor.

b. Menerapkan pembatasan interaksi fisik (physical distancing)

Pembatasan ini tampak dari calon pendonor yang duduk tidak berdekatan. Ada jeda satu sampai dua kursi yang kosong. 

Kursi ditata dengan jarak 1 sampai 2 meter. Ruangan pun dilakukan desinfeksi setiap hari. Disediakan ruang tambahan untuk pengambilan darah.

c. Tempat cuci tangan dan hand sanitizer

Dari segi kebersihan pribadi, di ruangan donor darah tersedia tempat cuci tangan dan hand sanitizer. Pendonor dan petugas dapat membersihkan tangan mereka sehingga terjaga sterilisasinya. 

4 dari 4 halaman

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini