Sukses

BUMN Siapkan Relawan Medis untuk Disalurkan Ke Rumah Pasien Corona COVID-19

Pasien COVID-19 yang tidak memiliki gejala parah diimbau untuk isolasi mandiri di rumah saja. Hal ini disampaikan Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga dalam konferensi pers Selasa (24/3/2020).

Liputan6.com, Jakarta Pasien COVID-19 yang tidak memiliki gejala parah diimbau untuk isolasi mandiri di rumah saja. Hal ini disampaikan Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga dalam konferensi pers Selasa (24/3/2020).

Menurutnya, pasien positif COVID-19 dengan gejala ringan tidak perlu khawatir karena BUMN bekerja sama dengan beberapa platform akan menyediakan tenaga medis yang disalurkan langsung ke rumah.

 “Orang yang mau isolasi diri di rumah akan dilayani oleh relawan petugas kesehatan yang datang langsung ke rumah. Terkait logistic, APD dan alat lain akan didukung Gugus Tugas. Supaya orang tidak khawatir kalau di rumah tidak ada yang ngurus,” kata Arya.

Kerja sama BUMN ini dilakukan dengan berbagai platform di antaranya Gojek, Grab, Halodoc, Alodokter, dan Sobat Dokter. “Ini untuk support pasien yang mau tinggal di rumah. Akan ada platform atau start up yg bisa mendatangi mereka.”

Relawan yang berlatar belakang tenaga kesehatan dapat bergabung dengan mendaftarkan diri ke aplikasi-aplikasi tersebut. “Ini tidak hanya di Jabodetabek, daftarkanlah, supaya yg terkena tidak ragu isolasi diri di rumah.”

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Antrean di Wisma Atlet

Menurut Arya, beberapa pasien dengan gejala ringan perlu isolasi diri di rumah agar kapasitas di rumah sakit atau Wisma Atlet tetap memadai bagi pasien dengan gejala berat.

Wisma Atlet sendiri dibuka atas perintah presiden yang meminta rumah sakit darurat dengan kamar yang banyak. Dalam empat hari, Wisma Atlet telah siap digunakan dengan berbagai fasilitas layaknya rumah sakit pada umumnya.

Hari pertama dibuka, Senin (23/3/2020) terjadi antrean pasien yang panjang. “Karena tes swab butuh waktu, alatnya tidak bisa melayani 100 orang secara serentak.”

Wisma yang digunakan kini memiliki zona masing-masing. Zona hijau dapat dimasuki publik seperti wartawan, zona kuning untuk tempat tinggal tenaga kesehatan, dan zona merah untuk pasien.

Sebelumnya, BUMN telah membuka ruang relawan selama 2 hari untuk ditempatkan di wisma atlet. Tercatat 2600 tenaga kesehatan mendaftar.

“Dari jumlah tersebut dipilih yang terbaik mereka akan ditempatkan di wisma atlet dan tinggal di sana. Semua kebutuhan makan dan lain-lain disediakan. Sedangkan untuk pembagian tugas medis diserahkan ke Kementerian Kesehatan,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.