Mandikan Bayi dengan Sabun Bikin Kulit Bayi Iritasi

20160311-Ilustrasi Bayi-istock — Ilustrasi Bayi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Memandikan bayi tanpa membuat kulitnya iritasi adalah satu “ladang ranjau” yang harus dilalui orangtua baru. Ketua komite Society for Pediatric Dermatology, Condoro menuturkan, bayi baru lahir memiliki kulit yang lembut, dan mandi dengan sabun setiap hari dan terlalu lama lebih cenderung berefek negatif.

“Memandikan bayi terlalu lama dapat mengeringkan kulit, membuatnya gatal, dan ruam,” jelas profesor dermatologi dan pediatri di University of California, San Francisco yang berpraktik di UCSF Benioff Children's Hospital, dr. Kelly M. Cordoro, MD.

Condoro menyarankan orangtua baru untuk menggunakan sabun secara konservatif. "Sabun bisa sangat mengiritasi dan tidak perlu, karena dapat mengikis lapisan atas sel-sel kulit pelindung, minyak alami, bakteri sehat normal, membuat kulit kering, gatal, rentan terhadap iritasi, dan mungkin infeksi kulit,” katanya.

Para ahli menyarankan untuk mandi air hangat selama 10-15 menit dengan pelembab, sehingga dapat membuat bayi nyaman dan rileks tanpa efek yang dapat berpotensi merusak kulit.

Menurut Cordoro, mandi sabun tidak lebih dari tiga kali seminggu sudah cukup selama area popok dibersihkan secara menyeluruh pada waktu yang berbeda.

Simak Video Menarik Berikut:

Ternyata mandi dengan air dingin di pagi hari memiliki manfaat-manfaat tak terduga bagi kesehatan tubuh.

2 dari 2 halaman

Meningkatkan frekuensi mandi pada anak prasekolah

Cegukan pada bayi (iStock) — Ilustrasi cegukan pada bayi. (iStockphoto)

Disadur dari The New York Times, mandi bisa membuat bayi stres, dan beberapa hal seperti memeriksa suhu air, tidak meninggalkan bayi tanpa pengawasan, dan memandikan bayi di bak mandi dengan gendongan atau kursi yang dapat membantu menopang berat badan mereka agar tidak mudah tergelincir perlu diperhatikan.

Periksa air dengan siku (lebih sensitif terhadap suhu daripada tangan), dan air harus mendekati suhu tubuh normal dan tidak terasa panas atau dingin saat disentuh.

Bagi balita dan anak-anak prasekolah perlu meningkatkan frekuensi mandi mereka. Dokter kulit anak yang berbasis di Connecticut, dr. Brittany Craiglow mengatakan, "Mandi harus meningkat frekuensinya seiring bertambahnya usia anak-anak, tetapi ini tidak berarti bahwa mandi setiap hari selalu diperlukan," katanya.

Menurutnya, tidak apa-apa untuk membersihkan anak-anak dengan tisu atau lap basah ketika mereka kotor dengan cat atau spidol, namun jika mereka benar-benar kotor seperti dari bermain di lumpur, Craiglow mengatakan bahwa mandi adalah pilihan yang lebih baik.

Penulis: Lorenza Ferary

Istimewa, Bayi-Bayi Ini Lahir di Tahun Kabisat

Liputan6.com
Author
Aditya Eka Prawira
Editor

Mandikan Bayi dengan Sabun Bikin Kulit Bayi Iritasi

Bayi Cegukan, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya yang Tepat

Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Diduga Ngangkat Bayi Lily, Ini 6 Manfaat Adopsi Anak

Kenali Tanda Bayi Sudah Siap MPASI

Simak Video Menarik Berikut:

Meningkatkan frekuensi mandi pada anak prasekolah

mandi

Bayi

Ketua Junior Doctors Network: Indonesia Satu-Satunya Negara yang Tak Gaji Mahasiswa PPDS

Soal Baju Adat Sebagai Seragam Sekolah, Komisi E DPRD DKI: Jangan Bebani Siswa dan Orangtua

Remaja Hobi Makan Junk Food, Studi Ungkap Dampaknya pada Kesehatan Otak

Perhatikan Hal-Hal Ini Sebelum dan Sesudah Perawatan Wajah agar Glowing Maksimal

Selain Bikin Rusak, Tidur dengan Rambut Basah Perparah Ketombe

Cara Sederhana Cegah Gangguan Penglihatan pada Penderita Diabetes, Dokter Sarankan Ini

Hindari Mager dan Main Gadget Terlalu Lama untuk Cegah Post Holiday Blues Usai Libur Lebaran

Banyak Calon Dokter Spesialis dengan Gejala Depresi, PB IDI Singgung soal PPDS yang Tak Digaji

Mimpi Meninggal Dunia, Artinya Tidak Seseram Dibayangkan

Pastikan Diabetes Terkontrol agar Tak Picu Masalah Kesehatan Lain, Termasuk Penglihatan

Polisi Ungkap Kondisi Mengenaskan 7 Korban Meninggal Kebakaran Ruko Bingkai Mampang Jaksel

Misteri Ya'juj Ma'juj yang Muncul Jelang Kiamat, Kenapa Dikaitkan dengan Bangsa Mongol?

Coba Perkosa dan Begal Penumpang, Pengendara Ojol di Tanjungpinang Ditangkap

Kreator Konten Kegirangan Ketemu Anies Baswedan, Langsung Bikin Karya Spesial di Pesawat

Menpan RB: Semua Kementerian Akan Pindah ke IKN Secara Bertahap

Tas Cantik dari Rumput Purun Dijual Sampai ke Irak

Aksi Heroik Karyawati Minimarket di Semarang Tahan Pencuri Hingga Terseret Sepeda Motor

Pjs Wali Kota Tanjung Pinang Ditetapkan Tersangka

Aqiqah atau Qurban, Mana yang Didahulukan? Ini Penjelasan Gus Baha

Cerita Mengharukan Megawati Hangestri: Nangis Ingin Pulang, Dihibur dengan Makan dan Foto Bersama

Mengenal Warisan Upacara Adat di Minangkabau yang Masih Lestari

HEADLINE: Amuk Gunung Ruang di Sulut, Bagaimana Potensi Bahaya dan Mitigasinya?

Polres Situbondo Segara Panggil Pengelola Pelabuhan Jangkar Terkait Calo Tiket Feri

Pasutri Meninggal Dunia Usai Terseret Lahar Dingin Semeru