Sukses

Cek Fakta Kesehatan: Kopi Jadi Biang Keladi Timbulnya Penyakit Jantung?

Minum kopi dikaitkan dengan timbulnya penyakit jantung, benarkah?

Liputan6.com, Jakarta Kopi kerap dianggap menjadi biang keladi penyakit jantung. Tak heran, beberapa orang mungkin menghindari minum kopi.

Ini karena kandungan kafein di dalam kopi dianggap membahayakan kesehatan. Kafein memicu tekanan daarah tinggi, yang berujung pada timbulnya penyakit jantung. 

Lantas apakah benar anggapan kopi di atas dengan penyakit jantung? Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Dasdo Antonius Sinaga menyampaikan, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. 

"Faktanya, jika kopi dikonsumsi dalam jumlah terbatas, yakni kurang dari 4 gelas sehari ya tidak memperburuk kesehatan. Bahkan bisa berefek positif pada kesehatan," jelas Dasdo kepada Health Liputan6.com lewat keterangan tertulis, Kamis (20/2/2020).

Manfaat minum kopi, di antaranya sebagai sumber antioksidan yang baik, yang mampu mengurangi risiko seseorang terkena penyakit apapun. Konsultan diet asal Amerika Serikat, Beth Witherspoon menyebut, konsumsi kopi rutin setiap hari dikaitkan dengan penurunan risiko terkena penyakit, seperti diabetes tipe 2, Parkinson, demensia, sirosis, dan beberapa jenis kanker.

Kita juga bisa tetap konsentrasi dengan minum kopi. Efek kafein mampu meningkatkan kewaspadaan, membantu tetap terkonsentrasi, dan memperbaiki suasana hati. Bukan hanya itu saja, minum kopi juga membuat seseorang terhindar dari stres.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Yang Berbahaya dari Kopi jika...

Dasdo menekankan, yang berdampak buruk bagi tubuh dari secangkir kopi adalah gula dan susu tinggi lemak. Apalagi jika dikonsumsi bersamaan dengan kopi. 

"Akibatnya, bisa meningkatkan kadar gula darah. Selain itu, karena bersifat asam, kopi dapat menyebabkan masalah pada lambung, terutama pada orang-orang yang sensitif (punya riwayat penyakit lambung)," tegas dokter yang berpraktik di RS Awal Bros Bekasi.

Adanya peningkatan asam lambung dapat menimbulkan nyeri ulu hati, sesak napas hingga berdebar-debar. Gejalanya bisa menyerupai orang yang mengalami serangan jantung. 

"Kopi tanpa gula (kopi pahit) yang diminum dalam porsi terbatas, yaitu 1-2 gelas per hari, tidak menyebabkan serangan jantung," tutup Dasdo.

3 dari 3 halaman

Batas Aman Minum Kopi Sehari

Dokter Astrid Wulan Kusumoastuti dari KlikDokter pernah menulis batas aman minum kopi sehari. Dari studi yang diterbitkan dalam jurnal medis New England Journal of Medicine pada 2012 mengamati 402.260 partisipan dengan usia 50-71 tahun. 

Studi tersebut menunjukkan hubungan antara konsumsi kopi dan risiko kematian dalam periode studi selama 12-13 tahun. Hasil studi menunjukkan, risiko kematian terendah berada pada 4-5 cangkir per hari. 

"Ada pula dua studi serupa lain, yang menemukan, 4-5 cangkir kopi memiliki risiko kematian terendah selama periode penelitian. Sehingga, 4-5 cangkir per hari adalah jumlah yang ideal bagi para penikmat kopi," tulis Astrid pada laman KlikDokter.

Menurut European Food Safety Authority, batas aman konsumsi kafein bagi orang dewasa tanpa riwayat penyakit tertentu adalah 400 mg per hari. Jumlah ini setara dengan 4 cangkir kopi, 10 kaleng minuman bersoda atau 2 kaleng minuman berenergi.

Bagi wanita hamil dan menyusui punya batas aman yang berbeda. Jumlah kafein yang aman adalah adalah 200 mg per hari atau setara dengan 2 cangkir kopi. 

"Buat anak-anak tidak disarankan minum kopi sama sekali ya. Karena akan mengganggu pola tidurnya, tumbuh kembangnya bisa terganggu," lanjut Astrid.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.