Sukses

Seperti Ashraf Sinclair, Wanita Juga Mungkin Berpotensi Alami Serangan Jantung

Penyakit jantung sering dianggap sebagai penyakit pria layaknya yang dialami Ashraf Sinclair. Padahal, wanita juga berpotensi alami serangan jantung.

Liputan6.com, Jakarta - Penyakit jantung sering dianggap sebagai penyakit pria layaknya yang dialami Ashraf Sinclair, yang meninggal dunia akbiat serangan jantung pada hari ini (18/02) pukul 03.40 dini hari, ternyata tak hanya berpotensi dialami pria.

Untuk diketahui, wanita juga bisa memiliki riwayat penyakit kardiovaskular. "Hanya 60 persen wanita yang tahu bahwa penyakit jantung adalah pembunuh nomor satu wanita," kata ahli jantung Sonia Tolani di Columbia University Irving Medical Center. 

Tolani mengatakan, nyeri dada tetap menjadi gejala paling umum pria dan wanita alami serangan jantung. Tetapi, wanita yang mengalami serangan jantung lebih cenderung memiliki gejala yang tidak biasa seperti mual, pusing, sakit di sekitar pusar, jantung berdetak kencang, dan sakit leher atau lengan. 

Simak Video Menarik Berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Serangan jantung wanita tanpa nyeri dada

Dilansir dari Washington Post, wanita juga lebih mungkin terkena serangan jantung tanpa sakit dada daripada pria. Selain itu, penderita penyakit jantung dan rawat inap karena serangan jantung meningkat pada wanita muda.

Dalam kardiologi, diketahui bahwa waktu adalah otot. Artinya, semakin banyak waktu berlalu, semakin banyak pula otot jantung tanpa oksigen ketika serangan jantung terjadi. 

Tolani bersama Natalie Bello yang juga merupakan seorang ahli jantung di Columbia membuat aplikasi mobile, Love My Heart for Women untuk membantu mengedukasi wanita tentang penyakit kardiovaskular dan risiko terhadap penyakit jantung.

"Banyak teman kami yang berusia 40 tahun dan disibukkan dengan mammogram (alat untuk memantau perkembangan dalam jaringan di payudara), tetapi tidak ada yang membicarakan risiko penyakit jantung," kata Tolani.

 

Penulis: Lorenza Ferary

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.