Sukses

Cegah Virus Corona Meluas, Menkes Jepang Imbau Warganya Hindari Kerumunan Massa

Menteri Kesehatan Jepang Katsunobu Kato meminta warganya menghindari kerumunan massa dan acara kumpul-kumpul yang tidak penting, termasuk antrean panjang kereta komuter demi mencegah COVID-19 semakin menyebar di negaranya.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Jepang Katsunobu Kato meminta warganya menghindari kerumunan massa dan acara kumpul-kumpul yang tidak penting, termasuk antrean panjang kereta komuter demi mencegah COVID-19 semakin menyebar di negaranya.

Menkes Jepang itu memperingatkan bahwa kini Negeri Sakura telah memasuki fase baru terkait wabah Virus Corona. Sejauh ini, virus baru tersebut telah menginfeksi 59 warga Jepang.

"Kami ingin meminta pblik untuk menghindari pertemuan-pertemuan yang tidak terlalu penting. Kami ingin para lansia serta mereka yang telah memiliki gangguan kesehatan untuk menghindari lokasi-lokasi yang ramai," ujar Kato usai menghadiri pertemuan panel para ahli, Minggu (16/2/2020).

"Menurut saya, sangat penting untuk membangun kekuatan kolektif Jepang. Kami meminta rakyat Jepang untuk bekerja sama dan setiap orang untuk bersatu menghadapi penyakit menular ini," lanjutnya, melansir laman Channel News Asia, Senin (17/2).

Fase baru yang disebut Kato yakni rantai penyebaran Virus Corona telah melibatkan individu yang tidak pernah bepergian ke China. Pemerintah Jepang akan membuat draft panduan baru bagi dokter mengenai kapan harus menetapkan suspect coronavius bagi masyarakat awam ketika mereka memeriksakan diri.

 

Saksikan juga video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Warga Tokyo Didorong Bekerja dari Rumah

Pemerintah Jepang juga mendorong warga Tokyo agar bekerja dari rumah guna menghindari jam-jam padat di angkutan komuter dan mencegah penyebaran virus selama, terutama saat pertandingan musim panas Tokyo Olympic Games.

59 kasus infeksi COVID-19 yang telah dikonfirmasi oleh Pemerintah Jepang itu di luar kasus ratusan penumpang kapal pesiar yang tengah dikarantina. Diketahui, sebagian besar kasus infeksi hanya menunjukkan gejala ringan serupa pilek dan orang yang terinfeksi tak menyadari telah tertular Virus Corona. Kepala National Insititute of Infectious Diseases Tkaji Wakita menyebut, kondiis itu menimbulkan risiko peluaran pada orang lainnya.

"Diperkirakan, infeksi domestik akan terus berlanjut," ujar Wakita. Menurutnya, saat ini Jepang berapa pada fase awal penyebaran Virus Corona.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.