Sukses

Menkes Terawan Tantang Harvard Cek Virus Corona di Indonesia

Komentar Menkes Terawan terkait penelitian para ahli dari Harvard University menilai kasus virus corona tidak teridentifikasi.

Liputan6.com, Jakarta - Harvard University melakukan sebuah penelitian terkait analisis jumlah penumpang yang melakukan penerbangan internasional dari Wuhan ke negara-negara di seluruh dunia, salah satunya Indonesia.

Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa jumlah kasus virus Corona yang teridentifikasi di Indonesia, angkanya di bawah perkiraan.

Penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para peneliti mengenai wabah virus Corona itu belum di-review lebih lanjut dan meningkatkan kekhawatiran bahwa kasus virus Corona di Indonesia tidak teridentifikasi.

Mengetahui penelitian para ahli dari Harvard University itu, Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI), Terawan Agus Purwanto, menilai hal itu terlalu mengada-ada.

"Ya menurut saya kecurigaan itu terlalu mengada-ada," ucap Menkes Terawan.

Ia juga menantang para ahli Harvard untuk meninjau langsung alat serta laboratorium pendeteksi virus Corona langsung di Indonesia.

Terawan turut menegaskan bahwa pemerintah juga tidak pernah menutup-nutupi data tentang penyebaran virus Corona asal Wuhan tersebut.

"Ya Harvard suruh ke sini-lah, saya buka pintunya untuk melihat. Jadi, kita tidak ada yang ditutupi," ujar Terawan.

Selama ini Kemenkes telah melakukan pemeriksaan kesehatan yang ketat sesuai dengan standar protokol dari Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Situasi terkini virus corona

Laporan resmi dari Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) per tanggal 11 Februari 2020 menyatakan bahwa tidak ada negara baru yang melaporkan kasus 2019-nCoV (virus corona) dalam 24 jam terakhir.

Hingga saat ini, sudah sebanyak 43.103 orang secara global yang dikonfirmasi positif virus corona.

Diketahui juga kasus terbanyak masih berada di China Daratan.

Penulis : Vina Muthi A.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.