Sukses

Tuntaskan Stunting, Pemerintah Dorong Inovasi Kearifan Pangan Lokal

Upaya mendorong kearifan pangan lokal dilakukan demi menuntaskan permasalahan stunting.

Liputan6.com, Banjarmasin Demi menuntaskan permasalahan stunting, inovasi kearifan pangan lokal masing-masing dapat kian digencarkan. Potensi kearifan pangan lokal dengan memanfaatkan berbagai sumber daya, seperti tanaman dan produk hewani yang ada untuk membuat makanan bergizi bisa diterapkan.

Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto menyampaikan, upaya mendorong kearifan lokal sebagai bentuk intervensi gizi menangani stunting.

"Pemerintah pusat juga mendorong pemerintah daerah untuk berinovasi dengan mengedepankan kearifan lokal masing-masing," terang Terawan dalam seminar gizi bertajuk 'Pemetaan Masalah dan Solusi Penanganan Stunting Guna Menyiapkan Generasi SDM Unggul Menuju Indonesia Emas' di RSUD Ulin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (8/2/2020).

"Program intervensi spesifik gizi dan intervensi sensitif gizi harus bisa berkeseinambungan untuk mencapai cakupan target maksimal hingga 90 persen.

Dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com, untuk mencapai target penanganan stunting secara maksimal, Terawan menekankan, sinergi kementerian lembaga, khususnya pemerintah daerah harus berjalan untuk mencapai target yang ada.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Strategi Penanggulangan Stunting

Stunting adalah permasalahan multidimensional yang butuh juga penyelesaian secara multisektoral. Terawan mengatakan, pemerintah telah memiliki upaya untuk menghapuskan stunting.

"Melalui strategi nasional penanggulangan stunting 2018-2024, kita sudah mengupayakan konvergensi melalui dua metode, yaitu intervensi spesifik berupa konseling orang tua, suplementasi gizi untuk orang tua dan anak serta intervensi sensitif berupa bantuan pangan, bantuan tunai, jaminan sosial, jamina kesehatan nasional, dan lainnya," terangnya.

Untuk menyukseskan program di atas didukung anggaran yang cukup. Pada tahun 2020, program ini akan melingkupi 260 kabupaten/kota yang ke depannya juga akan terus diperluas.

"Sehingga sasarannya pada tahun 2024 akan melingkupi seluruh kabupaten/kota di Indonesia," ucap Terawan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.