Sukses

Pria Dinilai Lebih Berisiko Terinfeksi Virus Corona, Ini Penjelasan Dokter

Ada penjelasan mengapa laki-laki dianggap lebih rentan terinfeksi virus corona dibandingkan perempuan

Liputan6.com, Jakarta Dalam sebuah studi terkait infeksi virus corona, disebutkan bahwa laki-laki lebih rentan daripada perempuan terkena penyakit yang disebabkan oleh novel coronavirus (2019-nCoV).

Temuan itu dimuat di jurnal The Lancet lewat sebuah studi terhadap 99 pasien (67 laki-laki dan 32 wanita) yang dirawat di Wuhan, Tiongkok karena infeksi virus corona, sejak tanggal 1 hingga 22 Januari.

Penelitian ini dilakukan oleh para dokter di Wuhan's Jinyintan Hospital bersama peneliti dari Shanghai Jiao Tong University dan Ruijin Hospital, Shanghai.

"Kami mengamati jumlah pria yang lebih banyak daripada wanita dalam 99 kasus infeksi 2019 n-CoV. Mers-CoV dan Sars-CoV juga telah ditemukan menginfeksi lebih banyak laki-laki daripada perempuan," kata studi ini seperti dikutip dari South China Morning Post pada Jumat (7/2/2020).

"Berkurangnya kerentanan perempuan terhadap infeksi virus dapat dikaitkan dengan perlindungan dari kromosom X dan hormon seks, yang memainkan peran penting dalam kekebalan secara bawaan dan adaptif."

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Alasan Pria Lebih Rentan

Terkait hal tersebut, dokter spesialis paru Erlina Burhan mengemukakan alasan mengapa laki-laki lebih rentan terhadap infeksi virus corona dibanding perempuan.

Dalam temu media pada Kamis kemarin, Erlina mengatakan bahwa virus membutuhkan reseptor untuk hidup dan berkembang.

"Kalau secara reseptornya, untuk bisa hidup dan berkembang biaknya, kebetulan reseptornya ada di saluran napas. Reseptor itu katanya banyak di laki-laki dibanding perempuan," ujar Erlina yang merupakan Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia itu dalam penjelasannya.

Selain itu, Erlina mengungkapkan bahwa hal itu kemungkinan juga dipengaruhi oleh jumlah penduduk laki-laki yang lebih banyak sehingga pasien yang dilaporkan juga lebih banyak pria.

Di sisi lain, hal yang bisa menjadi kemungkinan mengapa pria lebih rentan adalah karena mobilitas mereka dinilai lebih tinggi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.