Sukses

Bagaimana Sexting Dapat Memengaruhi Fisik dan Mental Seseorang

Berikut ini penjelasan bagaimana sexting dapat memengaruhi otak dan tubuh.

Liputan6.com, Jakarta Bagaimana cara sexting dapat memengaruhi otak dan tubuh merupakan perasaan yang mungkin tidak asing bagi pasangan yang menjalin hubungan jarak jauh.

Dilansir dari Bustle pada Kamis (6/2/2020), meski belum ada penelitian yang akurat tentang efek fisik dan mental dari sexting, tetapi para ahli mengatakan bahwa reaksi orang-orang cenderung mirip dengan reaksi mereka terhadap aktivitas merangsang seksual lainnya, seperti menonton film porno.

"Sexting melepaskan neurokimia yang sama seperti menonton pornografi," kata seksolog dan dokter naturopati di Kanada, Dr. Jordin Wiggins, ND.

Neurokimia tersebut adalah dopamin (hormon kesenangan atau penghargaan) dan oksitosin (hormon kedekatan dan koneksi). Namun, ada dua perbedaan besar antara menonton film porno dan sexting.

Menurut Dr. Wiggins, keduanya berkaitan dengan kualitas interaktif dari sexting. Sementara menonton film porno adalah kegiatan yang pasif dan sexting membutuhkan orang lain yang nyata untuk merespon.

"Tidak seperti menonton pornografi, sexting memungkinkan kita memiliki kontrol lebih besar atas interaksi dan dapat memberdayakannya," ucap Dr. Wiggins.

Kekuatan dan kontrol bisa sangat membangkitkan gairah, jadi sexting bisa menjadi cara yang aman untuk mengeksplorasi di mana keinginan itu benar-benar dimulai. Sexting juga memungkinkan kita untuk mengantisipasi respon dari pasangan untuk membangun hasrat.

Efek fisik dan mental yang paling jelas dari sexting adalah gairah. Pada otak, gairah seksual adalah kombinasi perasaan takut dan perasaan aman.

"Bergantung pada pola stres seseorang, bisa juga ada gairah yang meningkat ketika masuk pada situasi yang berisiko atau malah tidak ada respon gairah," kata pakar hubungan di California, Coltrane Lord.

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pesan-pesan itu membangkitkan dan memiliki unsur bercinta

Dr. Wiggins mengatakan bahwa tindakan bercinta kemungkinan mengaktifkan sistem limbik tubuh yang dikendalikan oleh amigdala. Sistem limbik adalah cara seseorang merespon rangsangan yang berbeda.

Dalam merespon ketakutan atau respon gairah, tubuh akan meresponnya dengan meningkatkan tekanan darah, pupil melebar, dan memperlambar pencernaan. Darah juga mungkin mengalir ke alat kelamin. Reaksi-reaksi seperti ini adalah hal standar yang terjadi pada tubuh ketika terangsang secara seksual.

Sebagaian besar sexting ditanggapi positif karena orang suka merasa dihidupkan.

Namun, pada beberapa kasus, respon fisik dan emosional terhadap sexting terasa lebih negatif karena merasa malu dan takut.

Penulis : Vina Muthi A.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.