Sukses

Peringatkan Soal Virus Corona Sebelum Mewabah, Dokter Li Wenliang Dibungkam

Seorang dokter di Wuhan, Tiongkok rupanya sempat memperingatkan soal virus corona. Namun, otoritas setempat malah memintanya untuk diam.

Liputan6.com, Jakarta Dokter Li Wenliang sesungguhnya telah memperingatkan teman-temannya di grup alumni sekolah kedokteran soal potensi infeksi novel coronavirus atau virus corona ketika penyakit itu baru menginfeksi tujuh orang. Namun, otoritas Tiongkok malah memintanya untuk diam.

"Saya hanya ingin mengingatkan teman-teman sekelas di universitas untuk berhati-hati," kata dokter 34 tahun itu pada 30 Desember lalu, seperti dikutip dari New York Post, Kamis (6/2/2020).

Pesan peringatan Li kemudian viral di media sosial. Komisi Kesehatan kota Wuhan bahkan memperingatkan bahwa setiap organisasi atau individu tidak diizinkan untuk memberikan informasi terkait perawatan kepada publik tanpa izin.

BBC News melaporkan, tak lama kemudian, otoritas setempat mendatangi dokter yang bekerja di sebuah rumah sakit di Wuhan itu. Mereka menyatakan bahwa Li telah mengganggu ketertiban sosial. Dia pun diberikan sebuah surat peringatan.

"Kami dengan tegas memperingatkan Anda: Jika Anda tetap keras kepala dengan kekurang ajaran seperti itu dan melanjutkan kegiatan ilegal ini, Anda akan dibawa ke pengadilan, apakah itu bisa dipahami?" tulis surat yang akhirnya ditandatangani Li itu, dikutip dari CBS News.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ikut Terkena Penyakit

Peringatan Li menjadi kenyataan. Pemerintah kota Wuhan akhirnya menyatakan wabah tersebut hingga melaporkannya ke World Health Organization.

Pada 10 Januari, Li yang sedang tidak sadar merawat pasien terinfeksi virus baru ini, juga mengalami gejala serupa dengan orang yang dirawatnya. Dia sempat dirawat di unit perawatan intensif dan mendapatkan bantuan oksigen.

"Diagnosisnya akhirnya dikonfirmasi," kata Li pada 31 Januari di akun media sosial Weibo-nya seperti dikutip dari The Washington Post. CNN melaporkan, meski sempat dirawat karena positif terjangkit virus tersebut, kondisinya sudah membaik.

Mahkamah Agung Tiongkok pun ikut mengecam kepolisian Wuhan yang menghukum dokter ini.

"Jika publik pada saat itu percaya 'rumor' tersebut, menggunakan masker, menggunakan desinfektan dan menghindari pasar satwa liar seperti saat ada wabah SARS, mungkin itu berarti kita bisa lebih baik dalam mengendalikan virus corona hari ini," kata MA pada 28 Januari lalu.

"Rumor berakhir ketika ada keterbukaan."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.