Sukses

Cairan Desinfektan Rutin Disemprot di Lokasi Observasi WNI dari Wuhan di Natuna

Penyemprotan cairan desinfektan di lokasi observasi warga negara Indonesia WNI dari Wuhan terkait wabah virus corona di Pulau Natuna, Riau, termasuk kegiatan yang rutin dilakukan.

Liputan6.com, Jakarta Penyemprotan cairan desinfektan di lokasi observasi warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan terkait wabah virus corona di Pulau Natuna, Riau, termasuk kegiatan yang rutin dilakukan. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyebut, hal itu merupakan upaya mensterilkan lokasi, menjaganya tetap bersih dari segala macam bakteri atau pun virus. 

"Cairan desinfektan disemprotkan di seluruh tenda WNI di Natuna sini. Penyemprotan dilakukan dua kali sehari," ujar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono melalui tayangan video call di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Rabu (5/2/2020).

Penyemprotan cairan desinfektan bukan hanya dilakukan di dalam ruang tenda saja, melainkan pada seluruh barang peralatan dan perlengkapan sehari-hari WNI, seperti tas dan lainnya.

Tampak dalam video yang diunggah di laman Twitter Kementerian Kesehatan, petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Batam dan Tanjung ikut membantu menyemprotkan cairan desinfektan. Tak terkecuali, para petugas juga menyemprot cairan tersebut di dalam tenda para WNI.

Tas-tas para WNI yang dipulangkan dari Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok terkait wabah virus corona turut terkena cairan desinfektan. Hal tersebut guna menjaga higienitas lingkungan sehingga WNI tetap nyaman dan sehat.

 

Saksikan juga video berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kondisi WNI di Natuna

"Dilaporkan, sampai hari ini seluruh WNI yang ada di Natuna sehat dan baik-baik saja. Tidak ada kenaikan suhu tubuh yang menunjukkan gejala terinfeksi virus corona (di atas 38 derajat Celsius)," Anung menegaskan.

Di lokasi observasi, juga telah berdiri rumah sakit lapangan dengan fasilitas mini ICU dan tenaga kesehatan. Rumah sakit lapangan itu dilengkapi dengan 5 dokter spesialis (paru, anestesi, jantung, penyakit dalam, kebidanan), 2 dokter umum, dan satu perawat.

Fasilitas kesehatan itu disediakan untuk berjaga-jaga kalau ada WNI yang sakit. Pemeriksaan suhu tubuh juga tetap dilakukan dua kali sehari. Para WNI di Natuna masih harus menjalani observasi hingga genap 14 hari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.