Sukses

Lewat Drone, Masyarakat Tiongkok Diminta Gunakan Masker agar Terhindar dari Paparan Virus Corona

Petugas di Tiongkok meminta masyarakat agar menggunakan masker di tengah risiko merebaknya virus corona

Liputan6.com, Jakarta Otoritas Tiongkok punya cara unik untuk mencegah warga terhindar dari risiko terinfeksi novel coronavirus (2019-nCoV) atau lebih dikenal dengan virus corona.

Dalam sebuah video yang dipublikasikan oleh media Tiongkok, Global Media, warga di wilayah Mongolia Dalam diingatkan untuk menggunakan masker ketika mereka beraktivitas di luar ruangan.

"Ya, bibi. Ini drone yang bicara pada Anda. Anda tidak boleh berjalan tanpa mengenakan masker," ujar seorang petugas kepada seorang wanita tua di jalan lewat sebuah drone seperti dikutip dari New York Post pada Senin (3/2/2020).

Petugas lalu meminta wanita itu untuk pulang ke rumah dan mengingatkannya untuk mencuci tangan saat dia berbalik untuk masuk ke dalam rumahnya. Mencuci tangan adalah bagian dari prosedur agar terhindar dari risiko terpapar virus corona.

"Anda tahu, kami sudah menyuruh orang untuk tinggal di rumah tetapi Anda masih berkeliaran di luar. Sekarang sebuah drone memperhatikan Anda," kata petugas lewat alat itu.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Minta Warga Kembali ke Rumah

Tidak hanya orang dewasa. Anak-anak pun juga diperingatkan agar tidak bermain di luar ruangan.

"Hey, nak! Kita sedang di waktu yang tidak biasa. Jangan berkeliaran di luar!" ujar petugas.

 

Dikutip dari Business Insider Singapore, World Health Organization telah menyatakan bahwa infeksi virus corona sudah masuk ke dalam darurat kesehatan dunia pada hari Jumat pekan lalu.

Beberapa pakar menyatakan bahwa masker tidak terlalu efektif dalam mencegah penyebaran virus. Namun, mereka menyatakan cara yang paling efektif adalah dengan rutin mencuci tangan.

Berdasarkan data terbaru dari peta persebaran 2019-nCoV oleh Johns Hopkins University, hingga Senin pagi, sudah ada 17.318 kasus infeksi virus corona terkonfirmasi di dunia dengan 362 meninggal dunia dan 487 sembuh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.