Sukses

7 Cara Memulihkan Diri Dalam Suatu Hubungan yang Tak Sehat

Jangan terlalu larut apabila berada dalam hubungan tak sehat, segera keluar dan lakukan pemulihan diri.

Liputan6.com, Jakarta Dalam sebuah hubungan seharusnya terasa menyenangkan bukan malah menyengsarakan. Namun, jika kamu berada dalam suatu hubungan yang membuat dirimu sengsara, segera untuk keluar.

Sungguh melegakan untuk melepaskan diri dari hubungan yang tak sehat, seperti kritik terus-menerus, konflik terus-menerus, dan manipulasi emosional. 

Dikutip dari laman WebMD pada Sabtu (1/2/2020), dinamika yang dialami dan pesan-pesan negatif yang didengar bisa saja masih melekat, melekat pada jiwa dan terus memengaruhi di kemudian hari.

"Tetapi itu bukan berarti kamu tidak pernah bisa sepenuhnya bebas. Saya telah melihat ratusan orang berhasil membebaskan pikiran mereka dari hubungan masa lalu yang tak sehat," kata psikolog klinis di University of Pennsylvania, Seth J. Gillihan, Ph.D.

Ia juga memberikan prinsip-prinsip yang dapat sangat membantu dalam fase pemulihan setelah keluar dari hubungan yang tak sehat.

Sabar dengan diri sendiri

Perlu diingat bahwa perlu waktu untuk melatih kembali otakmu. Bagaimana pun kamu sedang dalam proses.

Beri dirimu belas kasih ketika Anda menemukan bahwa hubungan tak sehat terus berada di pikiran dan aktivitasmu. Tidak sabar dengan diri sendiri hanya memperkeruh situasi pemulihan. 

"Berikan dirimu waktu dan ruang yang dibutuhkan untuk bisa benar-benar pulih," kata psikolog klinis di University of Pennsylvania itu.

Perhatikan bagaimana kamu berbicara kepada diri sendiri

Waspadai apa yang dikatakan suara hatimu. 

Bersikaplah ingin tahu, seperti seorang ilmuwan ketika kamu menjelajahi pola-pola pikiran Anda. Sangat penting bagimu untuk menuliskan pemikiran yang kamu temukan. 

Sebenarnya mengeluarkan pikiran dari kepala Anda dengan pena dan kertas jauh lebih efektif daripada sekadar mencatatnya secara mental. Anda akan berada dalam posisi yang jauh lebih baik untuk mulai mengembangkan cara berpikir yang lebih berguna.  

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gunakan suara yang lebih lembut

Mulailah mengganti pikiran keras dan kritismu dengan yang lebih mendukung. 

Tidak yakin harus berkata apa? 

Bayangkan bagaimana kamu akan berbicara dengan teman baik atau dengan anakmu sendiri. Berlatihlah menggunakan respons lembut ini dengan sengaja ketika Anda menangkap cara lama berbicara kepada diri sendiri. 

"Misalnya, jika kamu membuat kesalahan, ganti 'Kamu benar-benar idiot!' dengan, 'Semua orang membuat kesalahan. Apa yang dapat kamu pelajari dari kejadian ini?'," kata Seth J. Gillihan.

Pimpin dengan kebaikan

Jangan menunggu sampai kamu menangkap suara hati yang keras untuk mempraktikkan kebaikan diri. 

Sebaliknya, jadilah proaktif saat kamu memprogram ulang pikiranmu. Mulailah melatih pikiranmu di pagi hari, bahkan sebelum kakimu menyentuh lantai. 

Tuliskan tiga pemikiran yang ingin kamu perkuat, dan tinggalkan di meja samping tempat tidur. Ketika bangun, baca dan ulangi pikiran-pikiran itu sendiri sebelum bangun dari tempat tidur. 

Misalnya, kamu dapat mempraktikkan pikiran seperti, "Saya cukup menghadapi apa pun yang terjadi hari ini." 

Lihat apa yang terjadi ketika kamu mengisi pikiran dengan pikiran yang melayanimu dengan baik.  

3 dari 3 halaman

Temukan kekuatanmu

Lakukan lebih banyak hal yang kamu sukai atau aktivitas yang menghidupkanmu. Kamu mungkin telah menghentikan kegiatan ini selama hubungan tak sehatmu karena orang yang manipulatif biasanya tidak ingin melihatmu berkembang. 

Menyaksikan kompetensimu sendiri bisa memulihkan.

Merangkul diri

Hubungan tak sehat sering membuatmu menyembunyikan atau menyangkal bagian penting dari diri. 

“Temukan saat-saat hening untuk mendengarkan apa yang ingin diungkapkan,” ujar Gillihan.

Mulailah membuat ruang untuk lebih banyak pengalaman lagi.

Jadilah dirimu sendiri

Hubungan yang tak sehat dapat membuatmu merasa buruk, tidak hanya tentang siapa dirimu, tetapi bahkan tentang keberadaan, seolah-olah kamu tidak memiliki hak untuk mengambil ruang sama sekali. 

Kamu punya hak untuk berada di sini, karena alam semesta terlihat cocok untuk menyambut kehadiranmu. 

Ketika kamu menarik napas, katakan pada diri sendiri kata-kata, "Aku" saat menghembuskan napas, katakan pada diri sendiri, "Di sini" tepat di mana kamu berada.

Penulis : Vina Muthi A.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.