Sukses

Kondisi Ini Akan Anda Alami Saat Berlari dengan Jarak Tempuh Jauh

Berlari merupakan salah satu olahraga sederhana yang dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Namun, Anda harus menentukan jarak tempuh yang tepat jika ingin terhindari dari berbagai kondisi seperti ini.

Liputan6.com, Jakarta Bagi seseorang yang tak punya waktu banyak untuk pergi ke gym, pastinya akan memilih untuk melakukan olahraga sederhana dengan berlari. Dengan berlari, Anda dapat membangun otot-otot, terutama pada kaki, menjadi lebih kuat.

Namun, Anda juga harus memperhatikan jarak tempuh saat berlari. Jika Anda menentukan jarak tempuh yang jauh, bisa saja mendatangkan penyakit. Berikut ini adalah hal yang akan terjadi saat Anda berlari dalam waktu yang lama:

1. Berkeringat pada Malam Hari

Sebuah studi pada tahun 2011 dari Appalachian State menunjukkan bahwa metabolisme terus bekerja hingga empat belas jam setelah latihan keras. Otak merespons dengan mencoba mendinginkan Anda bahkan saat sedang beristirahat. Oleh karena itu Anda berkeringat pada malam hari. Hal ini seperti yang dilansir dari laman Active.

2. Masalah Perut

Ketika Anda meningkatkan jarak tempuh saat berlari, bisa saja membuat Anda merasa seperti ditinju pada bagian usus dengan kondisi yang kembung dan kram secara penuh. Menurut ahli ilmu gizi, Lisa Dorfman, MS., tubuh merasa tertekan oleh upaya latihan yang panjang atau keras.

Saksikan juga video menarik berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

3. Batuk Parah

Udara yang dingin dan kering akan mengiritasi saluran udara Anda sehingga menimbulkan respons yang menyempit. Saat Anda berusaha mencapai tujuan, Anda bernapas lebih cepat dan lebih keras sehingga memaksa paru-paru dan saluran udara untuk berurusan dengan banyaknya udara dingin dengan cepat.

Pemanasan menyeluruh atau melakukan jarak yang dekat pertama dengan mudah dapat membantu Anda mengatasi masalah ini. Selain itu, Anda dapat menggunakan syal di sekitar mulut Anda untuk menambah sedikit kelembapan serta kehangatan pada penghirupan Anda. Sebuah studi dari the Common Cold Centre di Cardiff University, Inggris, mengatakan bahwa teh panas akan membantu meredakan batuk Anda.

4. Merasa Sangat Dingin

Berlari meningkatkan sirkulasi Anda dengan menghangatkan tubuh dan menyebabkan Anda berkeringat untuk mengatur suhu tubuh. Saat Anda berlari, sirkulasi akan melambat, suhu tubuh akan turun, dan pakaian yang Anda kenakan menahan keringat.

Bahkan saat terik matahari, Anda dapat dengan cepat merasa sangat dingin bahkan mengalami hipotermia. Sirkulasi yang melambat tersebut dapat menyebabkan jari tangan dan kaki menjadi pucat dan bisa jadi merupakan gejala penyakit Raynaud, kondisi yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke jari tangan ataupun kaki. Anda dapat menghindari kondisi ini dengan mengganti pakaian yang Anda kenakan saat berolahraga dengan pakaian yang kering dan tak basah karena keringat.

3 dari 3 halaman

5. Mengalami Sindrom Nyeri Patellofemoral

Sindrom ini dikenal sebagai lutut pelari, yang merupakan salah satu perusak tubuh paling umum saat berlari. Anda dapat mewaspadai rasa sakit di sekitar atau tepat di belakang tempurung lutuh Anda, terutama saat duduk dengan lutut tertekuk, berlari, jongkok, atau menaiki serta menuruni tangga.

Jika menentukan jarak tempuh yang jauh dengan cepat, Anda dapat merasakan lutut yang sakit saat memanjangkan kaki. Oleh karena itu, Anda tak perlu terburu-buru meningkatkan jarak tempuh berlari.

Anda dapat mengatasi masalah ini dengan berhenti sejenak untuk tidak berlari dalam waktu sementara dan banyak melakukan latihan pemanasan tambahan, seperti mengangkat serta meregangkan kaki dengan lurus untuk memperkuat sendi lutut Anda. Hal ini sesuai dengan lansiran dari Everyday Health.

 

 

Penulis: Salsabila Fauziah Rahman

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.