Sukses

Simak Penjelasan Medis, Kenapa Tangan Sering Bergetar?

Mungkin kamu pernah merasakan getaran pada tangan dan berikut penjelasan mengapa tangan bergetar.

Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar orang pernah merasakan tangan bergetar. Namun, apakah itu gejala dari penyakit yang serius?

"Beberapa area otak bersangkutan dalam pembangkitan dan kendali pergerakan anggota gerak," kata spesialis neurologis dan kelainan gerakan di NorthShore University Neurological Institute, Katerina Markopoulou, MD seperti dilansir dari Reader's Digest pada Rabu (29/1/2020).

Ia juga manambahkan bahwa itu termasuk motorik korteks di lobus frontal otak, ganglia basal (struktur jauh di dalam otak), dan batang otak (koneksi antara otak dan sumsum tulang belakang).

Ada beberapa penyebab kemungkinan tangan menjadi bergetar.

Jika seseorang terlalu banyak mengonsumsi kafein, akan lebih mungkin merasakan tangan bergetar saat hendak memegang sesuatu.

Untuk amannya, batasi konsumsi kafein.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (Food and Drug Administration/FDA) mengatakan bahwa umumnya konsumsi 400 mg kafein per hari. Itu setara dengan empat hingga lima cangkir kopi. 

Penyebab lainnya yaitu tiroid (kelenjar kecil di leher) yang membantu mengendalikan fungsi jantung, pencernaan, dan berbagai fungsi tubuh lainnya.

Seiring dengan detak jantung yang terasa seolah-olah akan keluar dari dada dan penurunan berat badan, seseorang mungkin juga akan merasakan getaran halus di tangan dan jari.

Hormon tiroid memainkan peran penting dalam menjaga imunitas tubuh. Jika kadar hormon tiroid tinggi, setiap fungsi tubuh akan cenderung meningkat dan itulah kenapa tangan menjadi gemetar.

Efek samping dari obat-obatan juga dapat mempengaruhi muncul getaran di tangan. Ini adalah yang biasa disebut dengan tremor karena induksi obat-obatan.

Sinyal sistem saraf akan menuju ke arah yang salah. Ada banyak obat-obatan yang dapat memicu masalah ini, termasuk antidepresan, obat tekanan darah, dan obat asma, serta dosis obat tiroid yang tidak sesuai.

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pengonsumsian alkohol

Mengonsumsi alkohol juga akan menimbulkan getaran di tangan itu juga gejala dari penarikan diri. Getaran itu dapat terjadi karena alkohol telah mengubah kimia otak dan memaksa tubuh untuk berlari.

Getaran mungkin paling buruk terjadi 24 hingga 48 jam setelah mengonsumsinya dan kemudian berangsur-angsur membaik. 

Tremor esensial

Tremor esensial merupakan gangguan sistem saraf yang juga dapat menyebabkan getaran di tangan.

Ini juga biasanya bersifat genetik.

Penyebab kemungkinan lainnya yaitu keracunan merkuri. Meski itu jarang terjadi, tetapi bisa menjadi racun bagi sistem saraf dan itulah salah satu penyebab tremor, menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke.

Gangguan kecemasan sosial

Gangguan ini ketika seseorang dihadapkan pada situasi penuh tekanan, seperti bicara di depan umum atau bertemu orang lain, menurut International Essential Tremor Foundation.

Untuk orang-orang dengan gangguan saraf seperti tremor esensial, kecemasan sosial membuat tremor semakin memburuk.

Selain itu, kurang tidur dan stres beerlebihan juga termasuk ke dalam beberapa penyebab kemungkinan munculnya getaran di tangan.

Jika itu terjadi coba untuk mulai membiasakan diri untuk mengatur waktu yang cukup untuk tidur. Lakuakan juga perawatan diri untuk mengurangi stres, seperti berolahraga, pernapsan dalam, dan meditasi.

Penyakit Parkinson

Ketika orang-orang yang merasakan tangannya bergetar, mereka sering khawatir bahwa itu adalah Parkinson.

"Getaran ini dapat muncul dengan sendirinya atau dengan tanda-tanda lain seperti kekakuan, lambatnya gerakan, atau masalah keseimbangan," kata Markopoulou.

3 dari 4 halaman

Lalu apa yang perlu dilakukan?

Satu hal jika seseorang merasakan getaran di tangan, tetapi tidak meminum kopi sebelumnya untuk temui ahli saraf.

"Temui ahli saraf jika kamu tremor, terutama jika itu memburuk dari waktu ke waktu," ucap Markopoulou.

Ia menambahkan ahli saraf yang berspesialisasi dalam pengobatan gangguan gerak merupakan pilihan yang tepat atau juga bisa coba untuk tanyakan rujukan dokter yang tepat.

4 dari 4 halaman

Perlukah melakukan Magnetic Resonance Imaging (MRI)?

"MRI membantu untuk melihat kondisi lain yang memungkinkan munculnya getaran di tangan. Apakahitu stroke atau tumor di area otak tertentu seperti ganglia basal," ujar Markopoulou.

Jika dokter mencurigai itu Parkinson, mereka mungkin akan melakukan DATSCAN untuk memeriksa sistem dopamin otak untuk mengkonfirmasi diagnosis tersebut, menurut Markopoulou.

Penulis : Vina Muthi A.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.