Sukses

Waspada Coronavirus, Satu Rumah Sakit di Garut Siap Tampung Pasien dengan Gejala Serupa

Kota Garut tetap berjaga-jaga dan menyiapkan satu rumah sakit yang dapat menampung pasien dengan gejala serupa infeksi coronavirus.

Liputan6.com, Garut - Dua orang pasien yang dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dinyatakan negatif dari paparan Novel Coronavirus. Meski demikian, Kota Garut tetap berjaga-jaga dan menyiapkan satu rumah sakit yang dapat menampung pasien dengan gejala serupa infeksi coronavirus.

"Kita ada satu (rumah sakit), RSUD dr Slamet," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr Maskut Farid MM kepada sejumlah wartawan di Kantor Bupati Garut pada Selasa, 28 Januari 2020.

Menurut Maskut, Garut sudah punya pengalaman dalam menangani kasus wabah, salah satunya SARS. Kini, RSUD dr Slamet ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan pasien dengan gejala virus corona.

"Nah, saat ini sudah ada semuanya tinggal kita aktifkan saja. Kami pun siaga Coronavirus," katanya.

 

 

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

SARS Lebih Mematikan Daripada Virus Corona

Lebih lanjut, Maskut mengatakan bahwa SARS dan Virus Corona baru hampir mirip, sama-sama menyerang melalui udara, masuk lewat pernapasan, dan menyerang paru-paru. Bahkan, menurut dia, SARS lebih mematikan dibanding Virus Corona.

"Jadi, penanganannya sama. Ditangani jangan sampai paru-parunya infeksinya menyebar sehingga virusnya mati, paru-parunya sembuh," kata Maskut.

Tidak hanya menyiapkan rumah sakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut pun memberikan pelatihan kepada tenaga medis agar mereka tidak tertular.

"Jangan sampai si tenaga medisnya ini kena tular. Jadi sudah dilatih bagaimana menangani pasien dengan baju lengkap," ujarnya.

"Mereka juga harus mandi dulu sebelum masuk, keluar juga mandi dulu," Maskut melanjutkan.

3 dari 3 halaman

Tingkatkan Kewaspadaan di Puskesmas

Hal lain yang dilakukan Dinas Kesehatan adalah meningkatkan kewaspadaan di tingkat puskesmas. Maskut pun sudah menyampaikan bahwa harus ada perhatian terutama pada pasien yang sesak, panas, dan tidak ada riwayat penyakit lain.

"Tidak ada asma, tidak ada TBC, tiba-tiba panas, dan sesak," kata Maskut.

"Itu harus cepat-cepat ditanyakan ada kontak dengan orang Cina atau tidak. Kalau ada harus diisolasi langsung," Maskut menekankan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.