Sukses

Pemerintah Beijing Gunakan Obat HIV untuk Pasien Virus Corona

Tiga RS di Beijing ditunjuk untuk uji coba obat HIV untuk perawatan pasien terinfeksi virus corona

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Beijing, Tiongkok menyatakan bahwa beberapa rumah sakit di daerah tersebut memberikan pasien yang terinfeksi virus corona dengan obat untuk HIV. Cara ini dilakukan untuk menghentikan penyebaran penyakit tersebut.

Dikutip dari News.com.au pada Senin (27/1/2020), perusahaan penelitian dan pengembangan farmasi AbbieVie Inc mengungkapkan pada hari Minggu kemarin bahwa pemerintah meminta pasokan obat Aluvia, kombinasi lopinavir dan ritonavir, untuk pengobatan virus corona.

"Rumor daring mengatakan bahwa obat anti-AIDS telah digunakan dan terbukti efektif dalam mengobati virus corona," kata Beijing Municipal Health Commission seperti dikutip dari South China Morning Post.

"Komisi Kesehatan Nasional telah merekomendasikan nama-nama yang dirumorkan untuk mengobati virus corona sebelumnya dan kami memiliki stok Lopinavir/Ritonavir di Beijing."

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tiga RS Beijing Ditunjuk

Komisi kesehatan Beijing menambahkan ada tiga rumah sakit yang ditunjuk untuk menangani kasus virus corona. Ketiga fasilitas tersebut: Beijing Ditan Hospital, Beijing Youan Hospital, dan No 5 Medical Center of PLA General Hospital, mulai menggunakan strategi tersebut untuk pengobatan.

Kedua obat ini adalah antiretroviral, yang menghambat kemampuan HIV untuk terikat dengan sel sehat dan bereproduksi. Mereka sering digunakan dalam perawatan kombinasi untuk mengobati penyakit.

Dalam sebuah catatan di jurnal The Lancet edisi Jumat, penelitian pada 41 kasus virus corona di Wuhan menulis manfaat klinis yang substansial dari penggunaan obat-obatan tersebut dalam pengobatan SARS yang sempat mewabah tahun 2002 hingga 2003.

Namun, para ahli mengatakan belum ada metode pengobatan yang telah terbukti. "Tidak ada pengobatan antivirus untuk infeksi virus corona yang terbukti efektif," tulis para pakar dalam artikel tersebut.

"Dalam penelitian kontrol historis, lopinavir dan ritonavir di antara pasien SARS-CoV dikaitkan dengan manfaat klinis yang substansial (hasil klinis yang merugikan lebih sedikit)."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.